Bola.com, Jakarta - Empat alumnus Timnas Indonesia U-19, Muhammad Hargianto, Zulfiandi, Evan Dimas, dan Paulo Sitanggang, buka-bukaan mengenai penyebab utama kegagalan lolos ke Piala Dunia U-20 2015 kepada Valentino Simanjuntak di channel YouTube Jebreeetmedia TV.
Keempatnya kompak mengkambing hitamkan Tur Nusantara pada 2014 sebagai faktor utama menurunnya permainan Timnas Indonesia U-19 di Piala AFC U-19 2014.
Baca Juga
Rahmad Darmawan Ceritakan Kronologi PSM Mainkan Pemain ke-12 Vs Barito Putera di BRI Liga 1: Lawan Mengakui, Wasit Tetap Play-on
Tersingkirnya Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Keputusan PSSI Turunkan Skuad yang Belum Matang, Risiko Tanggung Sendiri
Juara Paruh Musim BRI Liga 1 2024/2025: Persebaya atau Persib?
Advertisement
Saat itu, Timnas Indonesia U-19 datang ke Piala AFC U-19 2014 setelah memimpin babak kualifikasi Grup G mengungguli Korea Selatan. Selain itu, armada Indra Sjafri tersebut juga berstatus sebagai penguasa Asia Tenggara setelah merengkuh trofi Piala AFF U-19 setahun sebelumnya.
Setelah menjuarai Piala AFF U-19, Timnas Indonesia U-19 diarak keliling Indonesia untuk menjalani rangkaian uji coba bertajuk Tur Nusantara. Dari 21 pertandingan, Evan Dimas dan kawan-kawan tidak pernah kalah.
Piala AFC U-19 2014 adalah jalur bagi wakil Asia untuk lolos ke Piala Dunia U-20 2015. Tiap semifinalis berkah dengan satu tiket menuju babak putaran final yang berlangsung di Selandia Baru.
"Waktu itu kami kelelahan. Di Tur Nusantara, dalam sepekan, kami bisa bermain tiga kali. Sedangkan kami saat itu tak tahu. Yang kami tahu, program itu untuk mengasah kemampuan kami. Dulu kami masih polos," ujar Hargianto.
"Kami tak mengerti, bahkan kami tak pernah berpikir kami dimanfaatkan dan segala macam dari program tersebut. Kami hanya berpikir ini sebagai persiapan tim. Setelah beberapa lama, kami sadar, kami kelelahan. Saat Piala AFC U-19 2014, permainan kami sudah dibaca lawan," ucap gelandang Bhayangkara FC ini.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Antiklimaks di Piala AFC U-19 2014
Label kampiun Piala AFF U-19 2013 dan jawara Grup G di babak kualifikasi membuat ekspektasi masyarakat begitu besar terhadap Timnas Indonesia U-19. Banyak yang optimistis tim berjulukan Garuda Nusantara itu mampu lolos ke babak semifinal untuk mengunci satu tiket ke Piala Dunia U-20 2021.
Yang terjadi justru sebaliknya. Timnas Indonesia U-19 menjadi bulan-bulanan tiga lawan di Grup B. Garuda Nusantara kalah 1-3 dari Uzbekistan, 0-1 dari Australia, dan 1-4 dari Uni Emirat Arab (UEA).
"Satu di antara penyebab seperti yang dikatakan Hargianto. Yang lain ada juga. Level kami saat itu Asia, lawan-lawan kami lebih siap dan lebih bagus," imbuh Zulfiandi.
"Kalau saya, karena jenuh. Kami Tur Nusantara itu setiap minggu. Secara tak langsung kalau bermain terus, kondisi kami menurun. Saat Piala AFC U-19 2014 kami bermain kurang gairah," timpal Evan Dimas.
"Kalau saya, sama seperti Zulfiandi. Tim-tim lain persiapannya meningkat. Mereka beruji coba dengan lawan-lawan yang selevel. Kalau kami, menang di laga uji coba, namun lawannya di bawah level kami," tutur Paulo Sitanggang mengakhiri.
Advertisement