Bola.com, Malang - Sepekan lagi umat Islam di Indonesia merayakan Idulfitri. Perusahaan biasanya memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) atau bingkisan kepada karyawan. Tapi untuk klub Liga 1 tahun ini, tampaknya tradisi itu sulit dijalankan.
Klub mengalami krisis finansial lantaran wabah virus corona. Kompetisi terhenti mengakibatkan pemasukan menurun drastis sehingga tidak ada dana yang bisa dialokasikan untuk THR.
Baca Juga
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026
Rapor Penggawa Timnas Indonesia di Pekan Ke-11 BRI Liga 1: Sayuri Bersaudara Menggila, Egy Sukses Jadi Pahlawan
Advertisement
Hal itu juga dialami Arema FC. Tim Singo Edan memang tidak memberikan THR untuk pemain ketika lebaran. Mereka hanya memberikan bingkisan atau parcel. Namun tahun ini, hal itu sulit dilakukan.
“Tahun ini sepertinya berat. Tapi manajemen masih memenuhi hak pemain dan tim 25 persen gaji. Sedangkan karyawan masih 100 persen gaji,” kata General Manager Arema, Ruddy Widodo.
Selain itu, ada faktor lain yang membuat manajemen Arema tidak membuat parcel Lebaran tahun ini karena mayoritas pemain tidak berada di Malang. Mereka pulang ke daerah masing-masing sejak dua bulan lalu karena Liga 1 sudah berhenti pertengahan Maret.
Sedangkan karyawan Arema bekerja dari rumah masing-masing. Malang Raya sejak Minggu (17/5/2020) menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sehingga aktivitas semakin dibatasi dan tidak mungkin karyawan atau pemain harus mengambil bingkisan tersebut di kantor manajemen Arema seperti yang dilakukan setiap mendekati Lebaran.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pemain Memaklumi
Kapten Arema, Hendro Siswanto memaklumi hal tersebut. Dia memilih untuk melakukan penyesuaian keuangan. Dengan gaji 25 persen, pemain asal Tuban, Jawa Timur itu memperketat pengeluaran sehari-hari.
“Dibilang cukup ya Alhamdulillah. Pasti ada pengeluaran yang harus disesuaikan. Seperti jalan-jalan dan kulineran. Kebetulan sekarang juga harus di rumah saja,” jelasnya.
Biasanya, manajemen Arema memberikan cukup banyak bingkisan lebaran. Selain dari internal manajemen, CEO Arema sejak era Iwan Budianto hingga Agoes Soerjanto juga memberikan parcel sendiri. Itu jadi cara mereka untuk merayakan Idul Fitri bersama.
Advertisement