Bola.com, Bandung - Menjadi pelatih Persib Bandung memang harus kuat mental menghadapi tekanan dari manajemen dan bobotoh.
Persib merupakan klub yang selalu mendapat sorotan dalam setiap langkahnya. Mulai ketika merekrut pemain, hingga menjalani kompetisi.
Baca Juga
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Rapor Pemain Lokal pada Dua Laga Home Timnas Indonesia di Kualifiaksi Piala Dunia 2026: Ridho Tak Tergantikan, Marselino Jadi Pahlawan
Adu Gemerlap Pemain Asing Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Mewah! Panas di Tengah dan Depan
Advertisement
Ketika performa tim apik, suporter akan memberikan pujian setinggi langit. Namun, ketika penampilan tim buruk, suporter akan memberika kritik keras. Hal itu wajar karena mereka sudah totalitas dalam mendukung tim, baik di kandang maupun tandang.
Dalam perjalanan tim Maung Bandung sejak dulu, beberapa pelatih terpaksa harus mundur karena tidak tahan dengan tekanan.
Selain tekanan bobotoh, pelatih juga mundur karena tekanan dari manajemen lantaran tidak mampu menaikkan performa tim atau berbagai alasan lainnya.
Berikut pelatih-pelatih Persib Bandung yang mundur di tengah jalan lantaran mendapat tekanan.
Risnandar Soendoro
Sosok Risnandar merupakan pemain Persib Bandung yang terkenal pada era perserikatan. Meski tidak pernah membawa Persib juara, Risnandar pernah menjadi pemain terbaik pada tahun 1973.
Dengan prestasinya itu, Risnandar pun mendapat kepercayaan menjadi pelatih Persib pada tahun 2006 dengan asisten Encas Tonif dan Dedi Sutendi. Sayangnya, dalam menapaki sebagai pelatih, Risnandar dituntut mundur oleh bobotoh, tepatnya pada 19 Januari 2006.
Desakan bobotoh itu disebabkan Persib mengalami kekalahan dua kali di kandang sendiri, salah satunya saat kalah oleh Persijap Jepara di Stadion Siliwangi, Bandung.
Akibat kekalahan tersebut, ribuan bobotoh pun menyemut di depan Stadion Siliwangi Bandung dan menutup akses keluar bus yang membawa rombongan pemain dan pelatih.
Mereka menuntut tim pelatih untuk mundur. Desakan bobotoh tersebut terus menggema hingga membuat aparat menggunakan rantis untuk mengeluarkan tim dari stadion.
Bahkan, manajer Persib Bandung saat itu, Yossi Irianto turun tangan menenangkan bobotoh. Yossi pun akhirnya mengabulkan permintaan bobotoh untuk melengserkan Risnandar setelah melalui perdebatan panjang.
Setelah manajemen menghentikan Risnandar, dua asisten pelatihnya Encas Tonif dan Dedi Sutendi juga ikut mundur.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Arcan Iurie
Pelatih kelahiran Moldova ini mundur dari Persib Bandung setelah mengalami kekalahan dari Sriwijaya FC pada 27 November 2007. Sebelumnya, Persib pun mengalami kekalahan dua kali beruntun.
Arcan Iurie mampu membawa Persib juara paruh musim. Sayangnya, saat memasuki putaran dua, posisi Persib melorot. Karena tidak mampu mengangkat performa tim, Arcan Iurie pamit.
Advertisement
Jaya Hartono
Jaya Hartono diangkat jadi pelatih Persib Bandung pada tahun 2008. Ia mendapat kepercayaan hingga tahun 2010. Jaya menyatakan mundur melalui surat yang diajukan ke manajemen.
Jaya mundur sebelum Persib bertolak ke Karawang untuk menghadapi Persita Tangerang pada laga Piala Indonesia. Ia mengumpulkan tim dan ofisial lalu meminta maaf atas keputusannya itu.
Mundurnya Jaya kabarnya karena mendapat tekanan dari manajemen.
Daniel Darko Janackovic
Pelatih asal Prancis kelahiran Serbia ini hanya menangani Persib Bandung beberapa bulan. Ia dipecat dari kursi pelatih dan digantikan oleh asisten bawaannya, Jovo Jucovic.
Darko Janackovic didepak oleh manajemen Persib karena sebelumnya dikabarkan terlibat perseteruan dengan tim. Manajemen pun ragu dengan kemampuan Darko meski Persib belum berlaga pada laga resmi.
Advertisement
Dejan Antonic
Pelatih asal Serbia ini mundur karena tekanan bobotoh, terutama setelah mengalami kekalahan dari Bhayangkara FC, 1-4 pada ajang Indonesia Soccer Championship 2016.
Akibat kekalahan itu, Dejan pun mendapat umpatan dari bobotoh baik secara langsung maupun lewat media sosial. Akibat tekanan bobotoh, Dejan pun memutuskan mundur sebagai pelatih Persib.
Djadjang Nurdjaman
Pelatih yang akrab disapa Djanur ini harus memutuskan mundur pada pertengahan 2017. Desakan dan cacian bobotoh menjadi alasan Djanur mundur meski sudah membawa Persib juara ISL 2014 dan juara Piala Presiden 2015.
Saat itu, posisi tim Maung Bandung merosot ke urutan 11. Aibatnya, bobotoh pun meneriakk djanurout. Kritikan pedas dan tajam terhadap terdengar sampai ke keluarganya.
Sejak saat itu, Djanur pun memutuskan mundur setelah didesak keluarga akibat caci maki bobotoh lewat media sosial setelah Persib kalah dari Bhayangkara FC (0-2).
Advertisement