Bola.com, Jakarta - Manajer Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, pernah bermain untuk klub Malaysia, Selangor, dalam karier pemainnya selain Persija dan Pelita Bandung Raya. Bermain di Selangor, Bepe pernah memiliki pengalaman yang membuatnya mengetahui rahasia keberhasilan Timnas Malaysia menjuarai Piala AFF 2010 dan meraih medali emas SEA Games 2009 dan 2011.
Rahasia keberhasilan Malaysia tersebut diungkapkan oleh Bambang Pamungkas dalam bincang-bincang bersama Hanif Sjahbandi dan Rendy Juliansyah di channel Youtube Hanif & Rendy Show. Pengalaman harus pulang dari Malaysia dan kembali ke Persija membuat Bepe mendapatkan kesimpulan dari kehebatan Timnas Malaysia pada periode 2009 hingga 2011 itu.
Baca Juga
Timnas Indonesia Dituntut Harus Bersatu dan Bertarung untuk Sisa 4 Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026
5 Pesepak Bola yang Malu Tertampar Omongan Sendiri: Tanya Ronaldo dan Cucurella, Pasti Rasanya Pengin Menghilang Saja
PR Shin Tae-yong dalam Mempersiapkan Skuad Muda Timnas Indonesia Menuju SEA Games 2025
Advertisement
Berawal dari kisah mengapa ia meninggalkan Persija dan kemudian kembali ke Persija, Bepe mengungkapkan ada permasalahan yang membuatnya harus pindah dari Persija dan tidak ingin menghadapi Macan Kemayoran sebagai penyebab dirinya memutuskan untuk ke Malaysia dan berkarier bersama Selangor FA.
Bepe sukses membawa Selangor FAÂ meraih treble winner pada 2005, yaitu menjadi juara Malaysia Premier League, Malaysia FA Cup, dan Malaysia Cup. Selain itu ia juga menjadi top scorer Malaysia Premier League dan Malaysia FA Cup 2005, serta menjadi pemain terbaik Malaysia Cup 2005.
Namun, mantan pemain yang karib disapa Bepe itu hanya dua tahun membela Selangor dan kembali ke Persija, yaitu hanya 2005 hingga 2007. Ternyata ada kisah lain yang memaksa Bepe kembali ke Indonesia dan membuatnya berpendapat itu sebagai rahasia keberhasilan Malaysia menjadi tim kuat pada periode 2009 hingga 2011.
"Saya bermain di Malaysia selama dua tahun. Pada tahun ketiga saya di Malaysia, ada aturan bahwa tidak boleh ada pemain asing dengan tujuan untuk mempersiapkan tim ke SEA Games 2009 dan Piala AFF 2010," ungkap Bepe.
"Jadi ketika itu mereka benar-benar mempersiapkan tim dengan materi pemain lokal di dalam kompetisi dan membuat mereka bisa menjuarai SEA Games 2009, kemudian Piala AFF 2010, dan SEA Games 2011. Artinya program yang mereka buat waktu itu akhirnya berjalan baik," lanjutnya.
Apa yang dikatakan Bambang Pamungkas memang benar. Malaysia memang berhasil meraih medali emas SEA Games 2019 di Laos setelah membungkam Vietnam dengan skor tipis 1-0 di partai final.
Setahun kemudian, Timnas Malaysia berhasil mengamankan trofi pertama Piala AFF dengan mengalahkan Indonesia di partai final dengan agregat 4-2. Setelah itu, Timnas Indonesia kembali harus menelan pil pahit dengan kalah melalui drama adu penalti dari Malaysia di final sepak bola putra SEA Games 2011.
Â
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bicara Kepindahan dari dan ke Persija
Dalam karier profesionalnya, Bambang Pamungkas memang tidak melulu bermain untuk Persija Jakarta. Total ada tiga periode Bepe ada dalam skuat Macan Kemayoran, yaitu 1999 hingga 2004, kemudian 2007 hingga 2012, dan 2015 hingga pensiun pada 2019.
Kepindahan pada 2004 dilakukan oleh Bepe ke Selangor FA. Sementara pada 2012 dilakukan Bepe dengan bergabung bersama Pelita Bandung Raya. Bepe mengatakan dua kepindahan tersebut tentu tak lepas dari adanya masalah yang dialaminya dengan manajemen klub.
"Sebenarnya ini agak sentimentil. Saya tipe yang tidak bisa pindah ke lain hati. Saya pindah ke Malaysia dari Persija 2004 karena ada permasalahan yang membuat saya harus pindah. Saya menantang diri saya di sana karena saat itu saya tidak siap untuk menghadapi Persija di Indonesia," ujar Bepe.
"Ketika Malaysia tidak lagi menggunakan pemain asing, saya harus pulang. Ada tawaran dari beberapa klub, seperti dari Arema dan Persik. Namun, saya pilih Persija karena ada ikatan batin yang membuat saya merasa nyaman berada di sana."
"Kemudian 2012 saya pindah lagi karena memang ada permasalahan lagi. Makanya selalu saya katakan kalau saya pindah pasti karena ada permasalahan. Dan saya katakan tidak ada siapapun pemain yang lebih besar dari klub, jadi ketika pemain ada masalah dengan klub, ya pemain itu yang harus pindah," lanjutnya.
Kepindahan Bepe yang kedua ini memperkuat Pelita Bandung Raya. Tentu saja berbeda dengan keputusan pertama pindah ke Selangor. Bersama Pelita Bandung Raya, Bepe potensial bertemu Persija dan akhirnya benar-benar terjadi, di mana gawang Andritany Ardhiyasa pun dibobolnya saat berseragam PBR.
"Secara profesional saya bangga. Saya membuktikan saat itu masih menjadi striker yang berbahaya. Namun, dalam hati saya tentu ada rasa sedih karena akhirnya Persija gagal lolos dan yang membuat mereka gagal adalah PBR," kisah Bepe.
Sumber: Youtube Hanif & Rendy Show
Advertisement