Bola.com, Bandung - Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar, mengaku prihatin dengan adanya kabar pesepak bola Indonesia yang terjerumus narkoba.
Mantan manajer Persib Bandung ini pun berharap kejadian tersebut tidak menimpa pesepak bola lainnya di Indonesia, terutama di dalam tim Persib Bandung.
Baca Juga
Kisah 4 Rekrutan MU Seangkatan Cristiano Ronaldo: Ada yang Pernah Tarkam di Banyuwangi
Mathew Baker Yakin dengan Peluang Timnas Indonesia U-17 Lawan Korea Selatan di Piala Asia U-20 2025: Kami Bisa Dapat Hasil Baik
Ngeri! Thailand Diperkuat Penyerang MU di Piala Asia U-17 2025, Putra Mantan Striker Premier League
Advertisement
"Pembinaannya memang harus benar dan harus ada pemantauan terus. Kalau tidak ada yang memantau, bahaya juga. Apalagi kalau sudah terjerumus dan terlibat narkoba cukup lama," ungkap Umuh Muchtar di Bandung, Kamis (21/5/2020).
Menurut Umuh Muchtar, skuat Maung Bandung selama ini selalu dipantau agar tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan, satu di antaranya seperti masalah narkoba.
"Yang terjadi di Persib Bandung malah ada pemain yang terkena COVID-19. Tapi, alhamdulillah dengan kesigapan manajemen dan dokter tim, pemain tersebut sudah sehat dan bugar sehingga bisa pulang ke negaranya, Brasil, setelah dikarantina selama 14 hari," jelas Umuh.
Video
Berita video Komisaris PT. Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar, menyumbang 4.000 masker dan 300 APD (Alat Pelindung Diri) kepada pemerintah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jangan Ada Lagi Pesepak Bola Terlibat Narkoba
Komisaris Persib Bandung itu berharap ke depannya tidak ada lagi pesepak bola di Indonesia yang terjerumus dan terlibat narkoba.
"Semoga pesepak bola kita jangan lagi ada yang terlibat narkoba karena itu musuh kita semua," tegas Umuh.
Seperti diketahui kiper tim Liga 2 2020, PS Hizbul Wathan, Choirun Nasirin, telah resmi dipecat oleh manajemen tim setelah terlibat kasus narkoba. PSHW memutus kontrak Choirun Nasirin dan tidak lagi menerima gaji sebesar 20 persen selama kompetisi Liga 2 2020 dihentikan.
Nasirin terpaksa diamankan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur menyusul pengungkapan jaringan pengedar sabu, Minggu (17/5/2020).
Bersama Nasirin, BNNP juga menangkap tiga tersangka lainnya dan semuanya terlibat aktif di persepakbolaan nasional. Mereka di antaranya mantan wasit Liga 2, mantan pemain Persela Lamongan, dan kiper masih aktif di kompetisi sepak bola.
Advertisement