Bola.com, Sleman - Sebagai peserta Liga 1, PSS Sleman menantikan gebrakan PSSI menyambut era New Normal atau Kelaziman Baru yang diterapkan oleh pemerintah dalam menghadapi pandemi virus corona COVID-19. Gebrakan yang dimaksud adalah aktivitas sepak bola yang dinantikan setelah kompetisi terhenti selama dua bulan.
Klub peserta Liga 1 tidak satu suara dalam menyikapi nasib kompetisi 2020 yang dilakukan melalui virtual meeting dengan PSSI. PSS Sleman menyuarakan agar kompetisi 2020 disetop. Kalaupun dilanjutkan kembali, memerlukan format kompetisi yang baru.
Baca Juga
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026
Rapor Penggawa Timnas Indonesia di Pekan Ke-11 BRI Liga 1: Sayuri Bersaudara Menggila, Egy Sukses Jadi Pahlawan
Advertisement
Demi menyikapi tatanan baru oleh pemerintah di tengah pandemi COVID-19, PSS berharap hal serupa yang diberlakukan juga dalam sepak bola. Direktur operasional PSS Sleman, Hempri Suyatna, menilai PSSI perlu menyiapkan panduan Kelaziman Baru dalam dunia sepak bola Indonesia, apabila kompetisi kembali bergulir dalam waktu dekat.
"Saat ini sedang muncul konsep New Normal. Kami berharap PSSI juga bisa membuat semacam panduan New Normal untuk sepak bola Indonesia," ujar Direktur operasional PSS Sleman itu, Jumat (29/5/2020).
Shopee Liga 1 2020 baru berjalan tiga pekan sebelum kompetisi berhenti karena pandemi virus corona. Kini nasib kelanjutannya belum jelas. Keputusan final mengenai sisa kompetisi akan segera ditentukan, sesuai tenggat masa darurat pandemi COVID-19.
Â
Â
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berharap Solusi Terbaik
PSS Sleman juga berkeinginan agar PSSI tetap mencari solusi terbaik, demi aktivitas persepakbolaan Indonesia kembali berjalan. Catatannya, perlu rancangan terkait protokol kesehatan kompetisi jika nantinya memang bergulir kembali.
Aturan ketat olahraga di tengah pandemi virus corona memang diperlukan, sebagai bagian dari social distancing. Hal tersebut juga berlaku dalam sejumlah negara yang sudah melanjutkan kembali kompetisi sepak bolanya, seperti laga tanpa penonton, hingga pembatasan jarak pemain ketika melakukan selebrasi gol.
"PSS hanya bersiap saja. Harapannya protokol kesehatan berlaku dengan detail dan ketat. Bagaimanapun, keamanan dan keselamatan para pemain tetap menjadi yang nomor satu," tegasnya.
Advertisement