Bola.com, Jakarta - Adam Mitter tengah menikmati hidup barunya di Indonesia. Bersama Persiraja Banda Aceh, bek asal Inggris ini merasa bermain di Premier League.
Mitter menilai ada banyak kesamaan antara Shopee Liga 1 dengan Premier League. Mulai dari atmosfer pertandingan, dukungan suporter hingga popularitas pemain.
Baca Juga
Advertisement
Bek berusia 27 tahun ini pernah melanglang buana ke sejumlah negara di dunia, di antaranya Kanada, Australia, dan India. Namun, menganggap Indonesia sebagai pengalaman terbaiknya bermain di hadapan suporter.
"Untuk pengalaman penggemar, Indonesia sejauh ini adalah yang terbaik. Setiap stadion penuh. Sekitar 40-50 ribu penonton setiap pertandingan. Benar-benar seperti bermain di Premier League," ujar Mitter dinukil dari The Guardian.
Mitter mengaku pengikutnya di media sosial, terutama Instagram, meningkat pesat sejak bergabung dengan Persiraja. Saat ini, jumlah followers-nya telah mencapai 19.800 akun.
"Sejak bergabung dengan Persiraja, media sosial saya benar-benar gila. Merupakan pengalaman yang luar biasa bermain di Indonesia, terutama di depan para suporter. Itulah alasan saya bermain di sini," imbuhnya.
ÂÂÂView this post on Instagram
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengalaman Fantastis
Belakangan, jebolan Premier League mulai merambah Indonesia sebagai ladang mencari uang dan menambah pengalaman. Mulai dari Marcus Bent, Lee Hendrie, Danny Guthrie, Carlton Cole hingga Michael Essien.
"Saya punya banyak teman yang bermain di Inggris. Dari Premier League hingga League Two. Sekarang saya datang ke Indonesia. Mereka melihat gairah para penggemar dan mereka sangat tertarik," tutur Mitter.
"Anda menjalani gaya hidup yang fantastis di sini dan Anda bermain di atmosfer seperti Premier League. Sata pikir banyak pemuda di Inggris yang membuka mata, menyadari bahwa bukan hanya di Inggris, ada negara lain yang pengalamannya bisa dinikmati," imbuhnya.
Advertisement