Sukses


Mayoritas Tim Sepakat Liga 2 Dihentikan, Ada 2 Klub Minta Dilanjutkan

Bola.com, Jakarta - Sebanyak 24 klub Liga 2 2020 mengemukakan pendapatnya pada rapat virtual dengan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB), Jumat (29/5/2020). Hasilnya, mayoritas tim ingin kompetisi dibatalkan.

"Kebanyakan tim ingin kompetisi disetop. Ada yang mau lanjut juga dengan syarat seperti PSIM dan Sulut United. Tapi yang lainnya, hampir keseluruhan maunya kompetisi dihentikan total," ujar Henri Arifianto, Sekretaris Tim Cilegon United.

Henri menilai kompetisi Liga 2 tidak ideal untuk dilanjutkan di tengah pandemi virus corona. Jika pun dipaksakan tetap berjalan dengan larangan kehadiran penonton, pihaknya tidak bisa menjamin suporter mau mematuhi peraturan tersebut.

"Pertama, dengan makin meningkatnya kasus virus corona di Indonesia yang mencapai 25 ribu. Kedua, suporter meski akan ditahan untuk tidak datang, pasti akan datang," imbuh Henri.

"Kesimpulannya, kami menyarankan agar kompetisi dihentikan atau disetop dengan menjunjung tinggi keselamatan dan kesehatan pemain, pelatih, dan masyarakat sekitar. Karena tidak akan terkontrol jika kompetisi Liga 2 tetap berjalan," jelasnya.

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Masukan Lain

Henri menuturkan sejumlah tim juga memberikan usulan lain kepada PT LIB dan PSSI terkait kepastian kompetisi. Apabila Liga 2 tetap dipaksakan berjalan, para peserta ingin sistem promosi dan degradasi dihapus.

"Dan ada masukan juga kalau memang kompetisi lanjut, tidak ada promosi dan degradasi. Atau kalau nantinya diganti turnamen, sifatnya tidak wajib bagi para tim," tutur Henri.

"Sama usulan dari klub, subsidi tahap selanjutnya dari PT LIB tetap bisa dicairkan. Soal kompetisi, PSSI dan PT LIB akan rapat untuk menentukan kompetisi lewat Komite Eksekutif dan akan berkoordinasi dengan pemerintah," ucapnya.

Video Populer

Foto Populer