Sukses


Pesona Paulo Sergio: Satu Perguruan dengan Cristiano Ronaldo, Raih 2 Gelar Juara dalam 3 Musim di Indonesia

Bola.com, Jakarta - Tak bisa dimungkiri Portugal merupakan satu di antara negara yang rajin mencetak pesepak bola berkualitas. Mulai dari Luis Figo, Deco, Cristiano Ronaldo, dan terkini Joao Felix. Di Indonesia pun ada gelandang serang Bali United, Paulo Sergio yang penampilannya memesona.

Pemain Portugis (sebutan orang Portugal) memang tak memiliki catatan panjang di sepak bola Indonesia. Bisa dipastikan, dalam 10 tahun terakhir hanya dua pesepak bola Portugis yang bermain di Indonesia yakni Paulo Sergio dan Elio Martins.

Gebrakan memakai pesepak bola Portugis dilakukan Bhayangkara FC pada 2017 ketika mendatangkan Paulo Sergio. Klub yang ketika itu diasuh Simon McMenemy tersebut mendatangkan Paulo Sergio dengan status Marquee Player.

Maklum, sebelum bergabung dengan Bhayangkara FC, Paulo Sergio pernah membela Olhanense, F.C. Arouca, dan Vitoria S.C. klub kasta tertinggi Portugal. Itulah yang membuat Paulo Sergio masuk dalam daftar Marquee Player.

Paulo Sergio merupakan produk asli binaan akademi Sporting CP. Pemain berpostur 168 cm itu mengaku pernah bermain satu tim dengan bintang Juventus, Cristiano Ronaldo.

"Saya dulu bermain bersama Ronaldo di akademi, Sporting CP B, dan juga di tim utama," kata Paulo Sergio kepada media Singapura, The New Paper, pada 2017.

 

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Peran Sentral saat Bhayangkara FC Juara

Kualitas Paulo Sergio langsung terlihat dalam debutnya di sepak bola Indonesia. Pelatih Simon McMenemy memasukkan Paulo Sergio di tim utama Bhayangkara FC.

Kepercayaan McMenemy dibayar tuntas oleh Paulo Sergio di lini tengah. Pemain yang kini berusia 36 tahun itu berhasil menjadi motor serangan Bhayangkara FC dan mencatatkan sembilan gol dan delapan assist dalam 29 pertandingan.

Berkat penampilan apik Paulo Sergio, Bhayangkara FC menjadi kampiun Liga 1 2017. Klub berjuluk The Guardians itu finis di posisi teratas klasemen dengan raihan 68 poin, berkat 22 kemenangan, dua kali imbang, dan 10 kalah.

Pelatih Simon McMenemy mengaku pengalaman Paulo Sergio bermain di sejumlah klub Eropa banyak membantu dalam menerapkan beragam skema. Apalagi pos yang ia tempati saat ini merupakan posisi idealnya.

"Paulo cepat memahami apa yang saya terapkan. Dia juga punya kemampuan mengimprovisasi sendiri ketika menghadapi situasi di luar rencana permainan," kata Simon McMenemy.

"Berkat kerja keras semua elemen di dalam tim ini dan Paulo. Dia tipikal pemain yang mau mendengarkan, dan terus berbenah. Hasilnya, performanya stabil bahkan terus meningkat," ujar pelatih asal Skotlandia itu.

Pada Liga 1 2018, Paulo Sergio gagal membantu Bhayangkara FC mempertahankan gelar. Meski demikian, sang pemain tetap memperlihatkan penampilan apiknya dengan mencetak 10 gol dan empat assist sekaligus mengantarkan Bhayangkara FC finis ketiga di klasemen.

Simon McMenemy memberikan penekanan khusus terhadap peran Paulo Sergio. Gelandang berusia 36 tahun tersebut dianggapnya membawa dampak positif di dalam dan luar lapangan.

"Potongan puzzle terakhir adalah ketika Paulo Sergio bergabung. Dan dia membuktikan menjadi satu di antara pemain asing terbaik yang pernah bermain di Indonesia. Dia juara dua kali dalam tiga musim terakhir. Dia adalah role model. Saya kehabisan kata-kata untuk memujinya karena dia memberikan dampak kepada pemain di sekitarnya," imbuh Simon.

"Evan, Hargianto, Zulfiandi suka bermain dengan Paulo Sergio. Semua suka bermain dengannya. Karena apa yang dia berikan kepada mereka. Dia selalu menyemangati mereka untuk lebih baik. Bagaimana dia mengontrol dirinya di luar lapangan. Sangat mudah didekati dan bersahabat. Dia tidak pernah berpikir bahwa dia pemain spesial. Dia seperti pemain biasa, selalu ingin mengajak pemain lokal ambil bagian."

"Kunci Bhayangkara FC saat itu adalah ketika di lapangan kami menggunakan kemampuan terbaik. Di luar lapangan kami masih satu kesatuan. Kami melakukan semuanya bersama. Kami mencoba sebisanya membuat seperti keluarga karena ada banyak hal yang melawan kami. Suporter tamu dan stadion penuh di laga tandang. Kami hanya bilang. Dengar semua akan melawan kami tahun ini. Jadi kami harus rapat dan kompak seperti keluarga," jelasnya.

3 dari 4 halaman

Dasyat di Bali United

Paulo Sergio kemudian melanjutkan petualangannya di Indonesia dengan bergabung bersama Bali United pada Desember 2018. Keputusan tersebut tak akan pernah disesali Bali United, karena pada kenyataannya sang pemain tampil semakin menggila.

Paulo Sergio dipercaya menghuni lini tengah oleh pelatih Stefano Cugurra Teco. Mengandalkan skema 4-3-3, Paulo Sergio diberi keleluasaan di sektor tengah sehingga kerap menjadi motor serangan klub berjulukan Serdadu Tridatu itu.

Paulo Sergio tampil sebanyak 26 kali di Liga 1 2019. Ia tercatat mencetak dua gol dan menyumbang 10 assist. Berkat penampilannya itu, Bali United berhasil menjadi kampiun musim 2019.

"Terima kasih Tuhan kami juara. Bukan karena saya saja, karena saya hanya datang ke sini untuk membantu tim untuk juara, atas rahmat Tuhan saya melakukannya dengan baik. Percayalah, jika Anda bisa membuat sesuatu berhasil, itu akan baik juga bagi Anda selama di sini," ujar Paulo Sergio.

Pelatih Stefano Cugurra Teco menyadari kualitas yang dimiliki Paulo Sergio. Wajar permainan Bali United terlihat menurun ketika tak ada sang gelandang.

Hal itu terlihat dalam dua laga awal Liga 1 2020. Tanpa kehadiran Paulo Sergio, Bali United kesulitan meraih kemenangan. Pada laga pekan ketiga (15/3/2020) setelah kembali dari cedera, Paulo Sergio langsung menggila dengan menyumbang dua assist untuk Bali United.

"Paulo satu di antara pemain penting dalam tim. Kami tahu dia pemain yang sangat berani menguasai bola," kata Teco seperti dikutip situs resmi klub, Selasa (17/3/2020).

"Dia juga bisa membuat tim lebih menyerang dengan umpan dan dribbling bola yang sering dilakukan. Pastinya kami senang dia bisa kembali," tegas Teco.

4 dari 4 halaman

Satu Akademi dengan Ronaldo

Gelandang serang Bali United, Paulo Sergio merupakan salah satu talenta terbaik yang pernah dimiliki Portugal. Jebolan Sporting Lisbon ini menjadi pemain kunci ketika Portugal sukses melaju ke partai final UEFA Euro U-19 2003.

Paulo Sergio sejatinya satu akademi dengan Cristiano Ronaldo. Pada masa mudanya, Paulo cukup bersinar. Dia selalu menghiasi tim muda Portugal. Kala masuk Portugal U-19, Paulo satu tim dengan Hugo Almeida dan Joao Pereira.

Piala Eropa U-19 2003 merupakan salah satu momen indah yang dimiliki Paulo Sergio.

Paulo dipanggil pelatih Carlos Alberto Lopes Dinis setelah tampil bagus bersama tim B Sporting Lisbon. Portugal langsung bertemu Italia di fase grup.

Kubu lawan yang dinakhodai Paolo Berrettini dihuni Giorgio Chiellini, Alberto Aquilani, Gianpaolo Pazzini hingga Raffaele Palladino. Dua negara ini bertemu Norwegia dan tuan rumah Liechtenstein.

Sesuai prediksi, dua tim ini melenggang dari grup A. Paulo jadi penyelamat tim Portugal. Mereka sempat tertinggal dua gol pada babak pertama. Beruntung, Paulo mencetak dua gol pada babak kedua.

Mereka lolos dengan lima poin, setelah sebelumnya mengalahkan Liechtenstein 5-0 dan mengimbangi Italia 1-1. Puncak klasemen ditempati Italia dengan tujuh poin.

Kontribusi Paulo lagi-lagi terlihat pada babak semifinal, saat menghadapi Austria. Pada waktu normal, kedua tim berbagi angka 3-3. Tiga gol kemudian dihasilkan Portugal pada perpanjangan waktu. Satu gol dicetak Paulo. Dua gol lain dicetak Pedro Pereira.

Italia ternyata kembali dihadapi Portugal pada partai puncak yang dihelat di Stadion Rheinpark, Vaduz, Lienchtenstein.. Setelah berbagi angka 1-1 pada fase grup, inilah momen bisa mengalahkan Italia.

Sayang, impian meraih gelar putus. Italia sudah unggul dua gol pada babak pertama lewat gol Della Rocca dan Gianpaolo Pazzini. Pada babak kedua, Portugal tak bisa membalas. Gelar pun akhirnya diraih Italia dengan kemenangan 2-0.

Italia melengkapi gelar dengan terpilihnya Alberto Aquilani sebagai pemain terbaik. Paulo memberi senyum pada Portugal setelah dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak. Total, Paulo mencetak lima gol dalam ajang ini.

Setelah ajang ini, Paulo sempat masuk Portugal U-20 dan U-21. Dia juga sempat masuk tim B Portugal. Di level klub, Paulo mentok bersama tim-tim tertinggi Liga Portugal sebelum akhirnya memutuskan berkelana ke Indonesia hingga saat ini.

"Saya menemukan kebahagiaan bermain di Indonesia. Antusiasme suporternya luar biasa," kata Paulo Sergio.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer