Bola.com, Yogyakarta - PSSI kembali menggelar rapat virtual dengan para klub sepak bola di Indonesia, Selasa (2/6/2020). Agenda rapat masih membahas seputar nasib kelanjutan kompetisi sepak bola Tanah Air yang ditangguhkan akibat pandemi COVID-19.
Satu poin utama yang dibahas adalah penyesuaian terhadap kompetisi dalam penerapan Kelaziman Baru. Sejumlah arahan dari PSSI pun mengalir seperti digelarnya kompetisi pada September untuk Liga 1 dan Oktober bagi Liga 2.
Advertisement
Kemudian seluruh aktivitas pertandingan dipusatkan di stadion yang tersebar di Pulau Jawa. Hal yang krusial adalah pemberlakuan protokol kesehatan yang akan disiapkan oleh bidang medis PSSI.
Kabar ini direspons positif oleh klub Liga 2, PSIM Yogyakarta. Selain kompetisi berlanjut, untuk tahun ini tidak ada tim yang terdegradasi. Bahkan kabarnya ada dua tiket untuk promosi ke Liga 1, plus tambahan nilai subsidi Rp200 juta setiap bulan untuk klub peserta.
"Meski baru usulan, namun itu kabar baik. Sejak awal, PSIM memang berkomitmen agar kompetisi tetap berlangsung," terang manajer PSIM Yogyakarta, David Hutauruk.
"Prinsipnya kami sangat siap untuk melanjutkan kompetisi, termasuk dengan protokol kesehatan yang sudah disusun Dokter Syarif Alwi, saya rasa sangat bagus," ujarnya mengenai rencana PSSI terkait protokol kesehatan yang melibatkan dokter Timnas Indonesia itu.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Meminimalisasi Risiko
David Hutauruk menambahkan rencana PSSI menggulirkan Liga 2 dengan format home tournament merupakan langkah tepat di tengah situasi saat ini. Tim kontestan bisa meminimalisasi mobilitas di tengah ancaman paparan virus corona.
"Setidaknya bisa mencegah dan meminimalisasi risiko penularan COVID-19, karena tidak banyak melakukan perjalanan. Untuk itu kami harapkan cepat ada kepastian, agar bisa segera menyusun anggaran di tim," jelas David.
Advertisement