Bola.com, Jakarta - Jika saja tidak jadi nomor dua demi Zah Rahan, mungkin Firman Utina akan pensiun sebagai legenda di Persija Jakarta bersama Bambang Pamungkas. Untuk diketahui, pada 2010 lalu, nasib pemain asal Manado, Sulawesi Selatan itu digantung oleh tim ibu kota.
Firman bergabung dengan Persija Jakarta pada putaran kedua 2009-2010 untuk bereuni dengan pelatih masa kecilnya, Benny Dollo. Perpindahannya dari Pelita Jaya ke tim berjulukan Macan Kemayoran itu melalui proses yang kurang lazim untuk saat itu yakni dengan biaya transfer.
Baca Juga
Advertisement
Persija harus meorogoh kocek hingga Rp300 juta untuk menebus Firman karena kontrak sang pemain masih tersisa setengah musim lagi bersama Pelita Jaya. Â
Setelah musim 2009-2010 tuntas, Persija Jakarta mengganti Benny Dollo dengan Rahmad Darmawan, yang sebelumnya lama menangani Sriwijaya FC. Demi memperkuat komposisi tim untuk kompetisi 2010-2011, Macan Kemayoran memburu Zah Rahan, playmaker fenomenal kala itu.
Kebetulan, status Zah Rahan adalah anak buah Rahmad Darmawan di Sriwijaya FC. Kontraknya bersama tim berjulukan Laskar Wong Kito itu juga telah habis. Posisi Firman di Persija pun terancam.
"Saat di Persija, saya berharap bertahan lama dan dipertahankan selama mungkin oleh Persija. Rupanya jalan hidup mengatakan lain," ujar Firman dinukil dari wawancaranya di YouTube Ricky Nelson Coaching.
"Pergantian pelatih ke Pak Rahmad waktu itu, ada pengurus Persija yang berbicara kepada saya. Saya juga bertanya mengenai masa depan saya di Persija Jakarta. Kata pengurus, mereka mau melihat situasi dahulu. Kalau Zah Rahan lepas, saya dipertahankan atau sebaliknya. Akhirnya, saya tidak mau menunggu dan tetap melanjutkan karier saya," imbuh Firman.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Zah Rahan Lepas, Firman Utina Cabut
Apes bagi Persija Jakarta. Zah Rahan malah merapat ke Persipura Jayapura. Firman, yang sebelumnya enggan digantung ketidakpastian, juga hijrah ke Sriwijaya FC.
Zah Rahan dan Firman Utina lepas dari genggaman, Persija akhirnya menjatuhkan pilihan terhadap gelandang asal Liberia, Oliver Makor, yang waktu itu telah berusia 37 tahun.
Saat menerima pinangan Sriwijaya FC, Firman mengaku tertarik dengan ambisi besar tim Palembang itu. Laskar Wong Kito disebutnya punya gairah lebih tinggi untuk menjadi juara.
"Begitu saya melihat skuatnya, ini skuat juara. Karena harapan saya bisa mendapatkan gelar di Persija. Begitu saya ke Sriwijaya FC, motivasi mereka lebih tinggi untuk menjadi juara. Mulai dari materi pemain hingga kondisi fnansial. Tapi di tengah jalan, Sriwijaya FC agak sedikit goyah," imbuhnya.
Di akhir musim 2010-2011, Firman bersama Sriwijaya FC menempati peringkat kelima. Sedangkan Persija, ada di posisi ketiga. Sang juara pada kompetisi itu ialah Persipura bersama Zah Rahan.
Advertisement