Bola.com, Jakarta - Evan Dimas dikenal akrab dengan dengan nomer punggung 6, baik di Timnas Indonesia maupun Persija Jakarta. Padahal, angka tersebut sebenarnya tidak memiliki makna khusus. Ia justru awalnya ingin mengenakan nomer punggung 19 yang biasa digunakan oleh Ahmad Bustomi, rekannya sesama pesepak bola dan panutannya di rumput hijau.
"Angka 6 itu sebetulnya nggak punya arti spesial. Jadi ceritanya, dulu pertama kali pakai nomer punggung 19, sama kaya Ahmad Bustomi. Tapi, pas masuk tim nasional dilatih coach Indra Sjafri, saya dikasih nomer punggung 6 itu," kata Evan Dimas lewat bincang-bincang virtual di kanal YouTube Garuda Nusantara.
Baca Juga
Reaksi Heboh Fans Timnas Indonesia Setelah Ole Romeny Tes Medis: El Bimbang Datang, Akhirnya Striker!
Erick Thohir Undang Semua Presiden Federasi Sepak Bola di ASEAN Tonton Timnas Indonesia Vs Arab Saudi di SUGBK
Debat Panas Greg Nwokolo Vs Bung Towel tentang Peluang Timnas Indonesia Melawan Jepang: Garuda Butuh Waktu, Realistis Melawan Samurai Biru!
Advertisement
Evan Dimas memang menjadikan Ahmad Bustomi sebagai role model sejak dulu masih meniti karier sebagai pesepak bola muda. Diakuinya, masa kecilnya tidak memiliki sosok panutan baik dari luar negeri maupun dalam negeri.
Namun suatu ketika, ia menyaksikan sebuah pertandingan di mana Ahmad Bustomi bermain (kemungkinan di Arema). Dari sana, Evan Dimas remaja mulai mengidolai pemain senior Timnas Indonesia itu.
Evan mengatakan, gaya bermain di atas lapangan, kecermatan, dan budi luhur Ahmad Bustomi di luar lapangan layak dijadikan tauladan. Ia juga mengaku sempat grogi ketika harus bersaing memperebutkan tempat utama di sektor gelandang Timnas Indonesia.
"Sejujurnya saya tidak banyak tahu pesepak bola terkenal waktu SD. Makin berjalan, mulai SMP, saya pernah melihat Ahmad Bustomi, kebetulan posisinya sama dengan saya, seorang gelandang, waktu itu saya nonton dia mainnya sangat bagus," kata Evan Dimas.
"Pernah ketemu juga sama dia, orangnya sangat baik di dalam dan luar lapangan. Grogi ya pasti, sebab biasa nonton dia dari televisi, sekarang malah bisa ketemu, bahkan bersaing juga," sambung pemain yang pernah menimba ilmu di Spanyol itu.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Laga Paling Berkesan
Masih dalam bincang-bincang tersebut, Evan Dimas juga mengulas laga terbaiknya sepanjang karier sepak bolanya, terutama di level Timnas Indonesia. Dari sekian banyak, pertandingan melawan Korea Selatan disebutnya sebagai yang paling berkesan buatnya.
Laga itu terjadi Oktober 2013 silam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Indonesia meraih kemenangan 3-2 atas Korea Selatan dalam laga terakhir penyisihan Grup G Kualifikasi Piala Asia U-19 Sabtu (12/10/2013).
Evan Dimas menjadi pahlawan Timnas Indonesia U-19 berkat hattrick-nya ke gawang Korea Selatan. Atas hasil itu pula, Indonesia meraih tiket putaran final Piala Asia U-19 di Myanmar setahun berikutnya.
"Paling berkesan saat lawan Korea Selatan. Saya tidak menyangka, tidak kepikiran bisa cetak tiga gol. Modal yakin saja waktu itu, jadi nggak menyangka pertandingan bisa berjalan demikian, cetak tiga gol dan menang pula Indonesia," kata Evan Dimas.
Sumber: YouTube/Garuda Nusantara
Advertisement