Bola.com, Solo - Asoisasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) ikut memperjuangkan nasib pesepak bola di tengah kondisi wabah virus corona. Kompetisi Liga Indonesia yang masih ditangguhkan membuat pelaku sepak bola untuk sementara vakum.
Kekosongan kompetisi membuat pendapatan dari sepak bola ikut berkurang, karena klub juga tak memiliki pemasukan. Belum lama ini APPI ikut menggelar rapat secara virtual bersama PSSI, sekaligus menyikapi wacana bergulirnya kembali kompetisi.
Baca Juga
Advertisement
Satu diantara pemain senior di kompetisi Liga 2, Ugiek Sugiyanto, amat berharap PSSI melakukan perubahan kebijakan terkait gaji pelaku sepak bola. Yakni besaran persentase pendapatan yang tidak seragam antara satu tim dengan tim lainnya.
Sejauh ini seluruh klub berpedoman pada Surat Keputusan (SK) PSSI tentang pembayaran hak pemain sebesar maksimal 25 persen setiap bulan selama kompetisi ditangguhkan. Ugiek Sugiyanto menjabat sebagai anggota Exco APPI untuk Liga 2.
"Kalau ada pemotongan, PSSI harus tegas soal SK, biar nggak ada klub yang nakal. Misalnya kemarin yang per bulan maksimal 25 persen, artinya klub bisa menggaji 5 persen juga bisa," terang Ugiek kepada Bola.com, Senin (8/6/2020).
Menurutnya, besaran gaji pemain sesuai arahan PSSI adalah maksimal 25 persen selama masa darurat sampai bulan Juli. Setelah itu bakal ada kebijakan baru yang bisa diterapkan.
"Teman-teman di APPI juga usul ke PSSI, untuk Liga 2 sebaiknya dibedakan dengan gaji tim di Liga 1. Hal yang disampaikan misalnya gaji minimal di Liga 2 sebesar 70 persen, untuk Liga 1 bisa 50 persen," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Antusias Sambut Kompetisi
Menanggapi wacana bergulirnya kompetisi dalam waktu dekat, Ugiek menyambut dengan antusias. Pemain yang kini membela PSCS Cilacap itu menilai pertandingan membuat roda perekonomian di sepak bola kembali hidup.
Namun menurutnya diperlukan berbagai pertimbangan yang matang oleh PSSI. Berbagai faktor harus dipenuhi oleh federasi dan pihak terkait untuk bisa menjalankan kompetisi di tengah pandemi virus corona.
"Pemain tentunya senang jika memang ada kegiatan. Tapi kan kembali lagi ke federasi. Asal ada kepastian menyiapkan semuanya, terutama protokol kesehatan dan juga kejelasan gaji pemain," jelas mantan bomber Persiba Bantul dan Persis Solo.
Advertisement