Bola.com, Makassar - Kiprah Rizky Eka Pratama bersama PSM Makassar Liga 1 2019 terbilang menonjol. Jebolan PSM U-19 pada musim 2018 menjadi pemain muda yang paling banyak mendapat kesempatan tampil ketika Juku Eja ditangani Darije Kalezic. Ia tercatat bermain dalam 22 laga dengan perolehan satu gol dan tiga assist.
Pencapaian Rizky terbilang lumayan karena musim lalu PSM Makassar memiliki sederet penyerang sayap yang lebih senior dari Rizky., di antaranya Zulham Zamrun, M. Rahmat, Ezra Walian, Saldi Amiruddin, dan Guy Junior.
Advertisement
"Saya termasuk beruntung karena coach Darije percaya dengan kemampuan pemain muda seperti saya," ujar Rizky dalam channel youtube Ferdinand Sinaga.
Rizky melakukan debut bersama PSM saat menjamu Persib Bandung di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, 18 Agustus 2019. Ia masuk pada menit ke-89 menggantikan peran M. Rahmat, senior sekaligus idolanya.
"Perasaan saya saat itu campur aduk. Tapi, coach Darije memotivasi saya agar tampil percaya diri. Bagi saya, meski di pengujung laga, saya tidak boleh melewatkannya," kenang Rizky.
Sedangkan gol perdana Rizky terjadi ketika PSM mengalahkan Persipura Jayapura dengan skor 4-0 di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, 18 November 2019. Ia mecetak gol kedua Juku Eja pada menit ke-42.
Berkat penampilannya bersama PSM Makassar, nama Rizky sempat dikaitkan dengan Timnas Indonesia U-23 yang bersiap menghadapi SEA Games 2019. Tapi, ia tak jadi masuk tim karena batas pendaftaran pemain sudah lewat. Terbaru namanya masuk daftar pemain yang dipanggil menjalani pemusatan latihan Timnas Indonesia di bawah arahan pelatih Shin Tae-yong pada Febuari lalu.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jebolan Diklat PPLP Makassar
Rizky mulai menggemari si kulit bundar ketika bergabung di SSB Beringin Putera yang dilatih Saleh Ramadaud yang juga eks pemain PSM Makassar dan Timnas Indonesia era akhir 1960-an. Empat tahun berlatih, ia terpilih masuk Diklat PPLP Makassar yang berlokasi di Kawasan Sudiang pada 2015. Pada 2018, ia mengikuti seleksi PSM U-19 di Kompleks AURI.
"Saya dan teman-teman dari Diklat PPLP mengikuti seleksi atas insiatif sendiri. Alhamdulilah, kami masuk dalam skuat PSM yang akan mengkuti Liga 1 U-19," papar penyerang sayap kelahiran Kabupaten Bone pada 24 Desember 1999 ini.
Rizky memberi tips buat pemain muda lainnya agar jangan putus asa kalau gagal dalam seleksi. "Terus tingkatkan kemampuan dan coba lagi pada seleksi berikutnya," ujarnya.
Peruntungan Rizky di sepak bola mulai terbuka ketika manajemen PSM memasukkan namanya untuk memenuhi kuota pemain muda di skuat senior jelang Liga 1 2019. Pergantian pelatih PSM dari Robert Alberts ke Darije Kalezic jadi berkah tersendiri buat Rizky karena pelatih berdarah Bosnia itu dikenal kerap mengorbitkan pemain muda.
"Saat itu, masuk dalam skuat saja sudah membuat saya bangga. Apalagi di posisi saya masih ada pemain senior level tim nasional," papar Rizky.
Rizky pun menunjuk Ferdinand Sinaga sebagai pemain senior yang berperan besar dalam peningkatan kariernya.
"Bang Ferdinand selalu memberi masukan dan motivasi kepada saya. Apalagi saat laga tandang, kami selalu sekamar. Pesan Bang Ferdinand yang saya camkan adalah jangan cepat berpuas diri," ungkapnya.
Meski tampil menonjol pada musim lalu, Rizky tak boleh terlena. Pada era Bojan Hodak yang menggantikan peran Darije, Rizky harus berjuang keras untuk mendapatkan menit bermain. Pada dua ajang, Piala AFC dan Liga 1, Bojan lebih sering memainkan Irsyad Maulana, Yakob Sayuri, Ezra Walian, dan Ferdinand di posisi penyerang sayap.
Advertisement