Bola.com, Jakarta - Usia 35 tahun bisa dibilang masa akhir bagi pesepak bola. Tapi hal itu tidak berlaku bagi striker Persita Tangerang, Samsul Arif yang belum memikirkan pensiun.
Samsul Arif merupakan satu di antara sekian pemain yang awet berkarier di Liga Indonesia. Ia pernah membela sejumlah klub, seperti Arema FC dan Persela Lamongan sebelum kini bermain untuk Persita Tangerang.
Advertisement
Meski telah berusia tua untuk ukuran pemain sepak bola, Samsul Arif tetap termotivasi untuk terus bermain. Sulit baginya untuk lepas dari dunia si kulit bundar.
“Banyak orang bilang usai 35 tahun waktunya untuk segera pensiun. Yang jelas, saya akan pensiun ketika otak dan kaki saya sudah tidak sinkron," kata mantan pemain Arema FC dan Persib Bandung ini.
"Sekarang, saya merasa masih sinkron dan akan tetap menjaga kondisi ini selama mungkin. Karena sepakbola adalah hal yang saya cintai," ujarnya lagi.
Artinya, Samsul masih belum berpikir untuk pensiun. Dia justru ingin selama mungkin berdiri sebagai pemain.
"Salah satu kuncinya tentu menjaga motivasi diri setiap musim. Sekarang saya masih tetap sama seperti tahun-tahun sebelumnya," sambung Samsul Arif.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pilih Persita karena Sosok Widodo C. Putro
Jika dilihat dari perjalanan karirnya, musim ini kali pertama dia membela tim promosi. Tentu ada pertimbangan matang buat Samsul Arif mengenai keputusannya ini.
Dia memilih Persita lantaran keberadaan striker idolanya, Widodo Cahyono Putro. Pemain andalan Timnas Indonesia era 90-an itu kini menjabat sebagai pelatih tim yang identik dengan warna ungu itu.
Tim berjuluk Pendekar Cisadane ini juga disebut sebagai tim yang punya darah juara. Di tahun 90-an, Persita merupakan tim papan atas dan diperkuat sejumlah pemain timnas.
Persita pernah dihuni striker kelas lainnya macam Ilham Jaya Kesuma dan Christian Carrasco. Kiper Mukti Ali Raja juga sempat menjadi saksi kehebatan tim asal Tangerang tersebut.
Advertisement
Masih Berhasrat Bela Timnas
Selama 16 tahun berkiprah di sepak bola profesional, beberapa gelar juara sudah pernah dirasakannya, mulai dari Piala Indonesia, hingga sejumlah turnamen. Namun dia merasa masih ada yang belum lengkap.
Sampai sekarang Samsul masih bermimpi bisa kembali ke timnas dan berhasil meraih prestasi.
"Kalau ditanya apa yang belum dicapai di sepakbola tentu masih ada. Berpretasi dengan timnas masih belum saya lakukan," katanya.
Samsul sebenarnya pernah jadi bagian timnas Indonesia kelompok usia dan senior. Terakhir dia dipanggil mengikuti pemusatan latihan pada awal tahun 2019 silam ketika timnas ditangani Simon McMenemy.
Sampai sekarang dia masih tetap berupaya untuk tampil maksimal di klub agar timnas kembali meliriknya. Samsul seakan ingin memberi bukti jika usia bukanlah halangan untuk berprestasi di sepak bola.
"Sebenarnya sepak bola ini olahraga yang kejam. Jika tidak main bagus atau berprestasi, tentu tidak akan dipakai lagi. Karena itu saya berusaha untuk terus berprestasi," tegas dia.