Bola.com, Jakarta - Aji Santoso mendukung regulasi U-20 saat Liga 1 2020 dilanjutkan kembali demi prestasi di Piala Dunia U-20. Ia juga menjawab tekanan sebagai pelatih Persebaya Surabaya.
Secara garis besar, Aji Santoso akan mengikuti apapun itu keputusan pemerintah dan PSSI nantinya. Satu hal yang ia minta, PSSI harus benar-benar melakukan sosialisasi soal Panduan Kesehatan agar kompetisi perjalan dengan baik tanpa ada kekhawatiran tertular COVID-19.
Baca Juga
Advertisement
Pelatih kelahiran Malang ini merupakan satu di antara sekian pelatih di Liga 1 yang setuju kompetisi dilanjutkan. Ia juga mendukung program regulasi U-20 meski sebetulnya rencana ini masih dalam rancangan kasar alias belum ada tata caranya.
Aji menggarisbawahi, bahwa kesehatan tetap yang terpenting. Oleh karena itu, PSSI diharapkan mampu melaksanakan langkah pencegahan. Sebab, jika ada satu saja pemain yang dinyatakan positif corona saat liga sudah berjalan, maka bisa bubar lagi Liga 1 2020.
Untuk mengetahui lebih lanjut tanggapan Aji Santoso soal kompetisi, panduan kesehatan serta aktivitas selama vakum dari kegiatan sepak bola, ikuti wawancara eksklusif Bola.com dengan Aji Santoso, Rabu (17/06/2020) berikut ini:
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sepakat dengan Regulasi U-20
Salah satu alasan PSSI melanjutkan kompetisi karena ingin memperkuat para pemain muda yang kemungkinan tampil di Piala Dunia U-20 Mei mendatang. Menurut anda pakah tepat alasan itu?
Saya sepakat, kalau kompetisi dilanjutkan karena tujuannya ingin memainkan pemain muda untuk tampil di Piala Dunia U-20, tahun depan. Tapi, jangan lupa, saat ini kesehatan adalah yang paling utama daripada sepakbola, ingat untuk saat ini ya.
Surabaya juga tinggi angka COVID-19, anda khawatir juga soal itu?
Makanya itu, sekarang zona merah. Keyakinan saya sih, untuk latihan saja tidak akan diizinkan. Jadi, jangan disamaratakan daerahnya.
Advertisement
Pentingnya Antisipasi
Soal home base tim luar Pulau Jawa di Yogyakarta, bagaimana?
Sendainya nanti ada yang positif COVID-19, apa enggak mungkin Yogyakarta juga ditutup. Kompetisi disuruh dihentikan. Pasti akan jadi berita gempar, dan itu yang menjadi pemikiran saya juga.
Saya sih sepakat dengan pemikiran salah satu klub seperti Madura United, yang mereka benar-benar khawatir dengan kondisi kompetisi yang keadaanya masih seperti ini dilanjutkan kembali. Saya khawatir, tapi mau tidak mau harus mengikuti apa yang menjadi kebijakan federasi.
Kompetisi sudah terhenti hampir tiga bulan. Sebagai pelatih, bentuk pengawasan Anda kepada pemain yang saat ini menjalankan latihan mandiri seperti apa?
Ketemu langsung dengan pemain belum pernah, paling kemarin saat bulan puasa kita latihan pakai zoom. Latihan virtual. Paling sekarang komunikasi lewat WhastApp, mantau mereka, apa yang dikerjakan dengan materi latihan dari kita
Komunikasi dengan manajemen bagaimana ?
Ya dalam waktu dekat ini, saya akan melakukan komunikasi dengan manajemen. Membahas semuanya, kapan kumpul, kapan latihan bareung. Yang jelas saya sebagai pelatih kepala salah satu klub yang dibawah federasi, akan mengikuti kebijakan federasi.
Nekat? Wajar
Soal home base tim luar Pulau Jawa di Yogyakarta, bagaimana?
Sendainya nanti ada yang positif COVID-19, apa enggak mungkin Yogyakarta juga ditutup. Kompetisi disuruh dihentikan. Pasti akan jadi berita gempar, dan itu yang menjadi pemikiran saya juga.
Saya sih sepakat dengan pemikiran salah satu klub seperti Madura United, yang mereka benar-benar khawatir dengan kondisi kompetisi yang keadaanya masih seperti ini dilanjutkan kembali. Saya khawatir, tapi mau tidak mau harus mengikuti apa yang menjadi kebijakan federasi.
Kompetisi sudah terhenti hampir tiga bulan. Sebagai pelatih, bentuk pengawasan anda kepada pemain yang saat ini menjalankan latihan mandiri seperti apa?
Ketemu langsung dengan pemain belum pernah, paling kemarin saat bulan puasa kita latihan pakai zoom. Latihan virtual. Paling sekarang komunikasi lewat WhastApp, mantau mereka, apa yang dikerjakan dengan materi latihan dari kita
Komunikasi dengan manajemen bagaimana?
Ya dalam waktu dekat ini, saya akan melakukan komunikasi dengan manajemen. Membahas semuanya, kapan kumpul, kapan latihan bareng. Yang jelas saya sebagai pelatih kepala salah satu klub yang di bawah federasi, akan mengikuti kebijakan federasi.
Advertisement
Tekanan Persebaya
Anda melatih tim besar seperti Persebaya, apakah tekanan yang dirasakan masih wajar?
Wajar-wajar saja, tekanan itu pasti selalu ada bagi para pelatih dan pemain ptofesional. Menang dipuji, kalah dicaci itu hal lumrah dalam yang didapatkan pelatih dan pemain, karena itu bentuk kecintaan suporter kepada tim
Yang namanya orang profesional itu, setiap hari pasti itu dalam tekanan. Tekanan otu bisa didapat pemain juga, meski tekanan lnya lebih kuat kepada pelatih. Jawaban dari tekanan itu adalah prestasi
Hampir tiga bulan kompetisi vakum, apa aktivitas Anda?
Saya cuma ada di rumah saja, ikuti anjuran pemerintah stay at home. Kalau tidak penting-penting banget urusannya, saya tidak keluar rumah. Kalau ada waktu untuk menjaga kebugaran saja main tenis. Selebihnya kumpul sama anak dan istri saja di rumah
Harapan anda kedepannya seperti apa?
Ya, bagi saya kalau melatih satu klub kemudian bisa menyumbangkan pemain ke timnas itu sudah menjadi sebuah prestasi bagi saya. Memamjukan sepakbola Indonesia bukan hanya harus menjadi pelatih timnas.
Saat ini saya melatih Persebaya, target dan juga harapannya saya adalah bagaimana melatih Persebaya hingga berprestasi.