Bola.com, Solo - Persebaya Surabaya seperti menemukan 'si anak hilang' yang lama berpetualang. Adalah Bayu Nugroho, pesepak bola asal Kota Solo yang memiliki ikatan emosional dengan Kota Pahlawan dan Bajul ijo.
Persebaya Surabaya tidak dapat dipisahkan dalam hidup Bayu. Ia pernah merintis di klub pujaan Bonekmania dalam awal kariernya. Surabaya sudah menjadi seperti rumah kedua baginya dalam berkarier di lapangan hijau.
Advertisement
Terutama setelah menyelesaikan masa belajar bermain sepak bola di kampung halaman, Bayu Nugroho lantas mengadu nasib di Surabaya, untuk semakin mengasah bakat dan ketrampilannya.
Bola.com berbincang santai dengan pemain berusia 28 tahun tersebut, Kamis (18/6/2020). Ia mencurahkan isi hatinya mengenai perjalanan sebagai pesepak bola, hingga saat ini bisa mewujudkan impian kembali ke Persebaya.
Berikut petikan wawancara eksklusif Bola.com bersama Bayu Nugroho, si anak hilang yang sudah kembali ke pangkuan Persebaya Surabaya.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Perjalanan Karier dan Berlabuh di Persebaya
Apa kesibukan Anda di tengah kompetisi yang terhenti seperti sekarang ini?
Saya lebih banyak di rumah, momong anak. Sesekali saya latihan dengan bermain bersama teman sesama pemain sepak bola di Solo, termasuk coach Kas Hartadi.
Latihan kadang di lapangan Kartoputan dan Kwarasan Solo. Seminggu bisa tiga kali, untuk menjaga kebugaran saja.
Bagaimana cerita perjalanan karier Anda menggeluti sepak bola sejak dini?
Memang sejak kecil saya menyukai sepak bola. Dari saat duduk di bangku SD sampai lulus STM, saya selalu menekuni sepak bola dengan ikut SSB. Awalnya ikut SSB Ksatria kemudian pindah ke Pemda Surakarta.
Kemudian saya sempat ikut Piala Soeratin U-17 dengan membela Kabupaten Karanganyar. Tapi, justru belum bermain untuk Persis Solo junior.
Setelah lulus STM saya mengadu nasib ke Surabaya. Dari sinilah karier profesional saya dimulai. Dengan ikut tim internal PSSI Surabaya seperti Suryanaga dan Surabaya Muda.
Kemudian ikut tim profesional di Persebaya Surabaya saat kompetisi Divisi Utama 2011. Hampir tiga tahun saya di Surabaya, banyak kenangannya.
Kemudian saya kembali ke kampung halaman di Persis Solo dari tahun 2013 sampai 2017. Kemudian gabung ke PSIS Semarang dan sekarang saya bermain di Persebaya.
Apakah ada sosok yang membawa pengaruh kepada Anda berkecimpung di sepak bola?
Saya sendiri yang punya keinginan serta motivasi berkecimpung di dunia sepak bola, bukan karena dorongan orang tua atau saudara. Meski demikian kedua orang tua saya sangat mendukung profesi saya ini.
Kalau sukses di sepak bola kok kayaknya enak, dan sudah menjadi cita-cita saya sejak dulu. Banyak kawan yang memberi dukungan. Termasuk pemain Persis, Yanuar Ruspuspito menjadi panutan saya di awal karier dulu.
Anda dikenal memiliki keistimewaan dalam menggunakan kaki kiri, bagaimana awal ceritanya kaki kiri itu menjadi andalan?
Dari kecil saya memang sudah terbiasa dengan kaki kiri di lapangan, meski bukan kidal. Hanya bermain bola saja dengan kaki kiri. Mungkin tumpuan kekuatan saya lebih keras dari kaki kiri. Sudah menjadi kebiasaan sejak kecil.
Apa yang membuat Persebaya begitu spesial bagi Anda, sehingga punya ikatan batin yang begitu kuat?
Surabaya adalah tempat pertama saya merantau keluar dari Solo. Dalam perjalanannya, saya ingin suatu saat kembali ke Surabaya. Hingga kesempatan itu akhirnya datang di tahun ini.
Saat pertama dulu datang ke Surabaya saya masih merintis karier, jadi suasananya berbeda. Persebaya adalah tim besar, bagaimana melihat dukungan Bonek yang begitu luar biasa.
Dulu saya bergabung di Persebaya saat dualisme kompetisi, dan sekarang benar-benar murni bagian dari Persebaya milik warga Surabaya seutuhnya. Tidak ada lagi perpecahan.
Manajemen klub yang bagus. Persebaya sangat ambisius jika kita melihat musim lalu klub ini finis di urutan kedua. Setiap tahun ada peningkatan. Siapa tahu saya bisa menjadi bagian Persebaya saat meraih prestasi.
Adakah sosok pemain yang menjadi inspirasi bagi Anda selama bermain sepak bola?
Terus terang saya tidak terlalu fanatik ke satu sosok pemain. Tapi siapapun yang bisa menjadi inspirasi, pasti saya ikuti. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari siapapun pemain, tidak hanya satu dua sosok dengan nama besar.
Semua figur sepak bola selama menginspirasi, bisa menjadi contoh bagi kita.
Advertisement