Sukses


Kenangan Zulkifli Syukur Jadi Suporter PSM: Dikejar TNI dan Panjat Tembok karena Tak Beli Tiket

Bola.com, Makassar - Zulkiflu Syukur menceritakan pengalamannya ketika masih menjadi suporter PSM Makassar saat belia dulu. Dirinya mengaku sering menonton pertandingan di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin (AMM) gratis alias tidak membeli tiket sehingga dikejar-kejar aparat gabungan TNI yang berjaga menjadi hal yang biasa buatnya.

Zulkifli Syukur dikenal sebagai bek sayap papan atas yang masih beredar di Liga Indonesia. Sebagai pemain, pencapaiannya terbilang lumayan yakni meraih trofi juara Liga Super Indonesia 2009-2010 ketika memperkuat Arema Indonesia dan juara Piala Indonesia 2019 bersama PSM Makassar. Ia pun jadi pilar tim nasional Indonesia ketika menembus final Piala AFF 2010.

Proses pencapaian sukses itu tak mudah dan berliku. Sebelum menjadi pemain profesional, Zulkifli adalah suporter fanatik PSM Makassar. Ia tak pernah melewatkan laga kandang Juku Eja di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin.

Pada channel youtube miliknya, Zulkifli Syukur 03, ia mengungkap kenangan saat mendukung tim kesayangannya itu. Menurut Zulkifli, saat itu, usianya masih belasan tahun. Bersama-sama rekan-rekannya sesama suporter, mereka mendukung aksi Juku Eja yang diperkuat trio Brasil, Jacksen Tiago, Marcio Novo dan Luciano Leandro.

"Kalau menonton, kami tak pernah membeli tiket. Caranya, kami memanjat tembok stadion dengan dibantu seutas tali dari teman yang sudah lebih dulu masuk. Biasanya kami menonton di tribun terbuka utara karena view-nya lebih bagus," kenang Zulkifli.

Saat melakukan aksinya, Zulklifli dan kawan-kawan harus main kucing-kucingan dengan aparat TNI yang berpatroli di sekeliling stadion. "Karena kalau ketahuan, kami harus menerima pukulan kayu rotan dari mereka," ungkap Zulkifli.

Zulkifli menambahkan, perjuangan mereka untuk menonton tim kesayangan selalu terpuaskan. Karena PSM saat itu, selalu memenangkan laga kandang. "Dulu Stadion Mattoangin dikenal angker buat tim lawan. Jangankan dapat poin di Makassar, pulang dengan selamat saja sudah bagus," tutur Zulkifli.

Berawal dari menjadi suporter itulah, Zulkifli Syukur bertekad menjadi pemain. Motivasi itu semakin besar ketika medukung perjuangan Bima Sakti dan kawan-kawan di pentas Liga Champions Asia 2000-2001. "Saya juga ingin ditonton puluhan ribu suporter. Saat itu, saya berdoa agar bisa seperti mereka. Alhamdulilah, keinginan itu tercapai. Saya malah pernah satu lapangan dengan pemain idola saya," kata Zulkifli.

 

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Prihatin dengan Stadion Andi Mattalatta Mattoangin

Sebagai suporter dan kini sebagai pemain, Zulkifli mengaku prihatin dengan kondisi Stadion Andi Mattalatta Mattoangin yang kian tak terawat. Apalagi saat kompetisi terhenti karena pandemi COVID-19. Praktis aktvitas latihan dan pertandingan Juku Eja juga vakum.

Sejak resmi berdiri pada 1957, Stadion AMM memang tak banyak berubah. Kalau pun ada perbaikan, sifatnya insidentil. Termasuk saat PSM menjadi tuan rumah perempat final Liga Champions Asia. Belakangan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan berencana merenovasi total stadion kebanggaan Kota Daeng ini. "Kita semua berharap rencana itu secepatnya tereraliasi. Karena kasihan PSM yang selama ini menjadi identitas Makassar tak punya stadion yang layak," terang Zulkilfi.

Zulkifli merujuk pengalaman PSM pada perhelatan Piala AFC dua musim terakhir. Dimana Juku Eja berstatus tim musafir dengan menggunakan Stadion Pakansari Bogor dan Stadion Madya Senayan Jakarta sebagai markas untuk menjamu lawan. Opsi ini digunakan karena Stadion Andi Mattalatta Mattoangin dinilai tak layak sebagai lokasi pertandingan level internasional.

Tak hanya Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Zulkifli juga berharap pembangunan Stadion Internasional Barombong yang berlokasi di kawasan pantai Makassar dilanjutkan. "Kalau melihat kondisi fisiknya, pembangunannya sudah mencapai 60%. Sayang, kalau tidak dilanjutkan. Kan lebih baik kalau kota besar seperti Makassar punya dua stadion yang layak."

Pada kesempatan itu, Zulifkli juga mengungkapkan kerinduannya untuk kembali berlatih dan berkompetisi bersama PSM. "Semoga pandemi COVID-19 cepat berlalu. Tak hanya pemain, saya yakin suporter juga sudah rindu menyaksikan PSM bertanding," pungkas Zulkifli.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer