Bola.com, Makassar - Ada dua nomor punggung di jersey PSM Makassar yang identik dengan dua nama. Pertama nomor 8 yang melekat pada Syamsul Chaeruddin sampai mundur dari PSM pada pengujung Liga 1 2017. Satu lagi adalah nomor 17 yang dikenakan Rasyid Bakri sejak bergabung bersama Juku Eja pada awal musim 2011 sampai sekarang.
Sejatinya, ada sejumlah pemain yang mengincar dua nomor itu ketika bergabung di PSM Makassar, terutama nomor 17 milik Rasyid Bakri. Satu di antaranya adalah Ferdinand Sinaga yang membela PSM sejak Piala Presiden 2015.
Advertisement
"Ketika resmi bergabung di PSM, saya secara khusus meminta Rasyid agar merelakan nomor itu saya pakai. Tapi, ia langsung menolak," kata Ferdinand Sinaga saat berbincang dengan Rasyid dalam channel youtube miliknya, Ferdinand Sinaga Story.
Bukan Ferdinand kalau gampang menyerah. Musim berikutnya, ia melakukan hal sama. Tapi, tetap gagal. Pada kesempatan itu, Rasyid pun spontan menjawab dengan setengah bercanda.
"Saya menolaknya dengan alasan halus. Saya bilang Bang Ferdinand lebih pantas memakai nomor punggung 10 karena pemain penting dalam tim. Eh, dia menjawab, 'pemain penting itu adalah selalu menjadi starter, sedang di PSM saya lebih banyak jadi pemain cadangan'," tutur Rasyid menirukan kata-kata Ferdinand.
Rasyid pun menjelaskan alasan dirinya lekat dengan nomor punggung 17.
"Nomor ini adalah favorit saya. Saya selalu memakainya di klub mana pun saya bermain. Termasuk turnamen antarkampung. Sejak pertama kali berkarier di sepak bola, saya langsung memilih nomor 17 karena sesuai tanggal lahir saya," ungkap gelandang kelahiran 17 Januari 1999 ini.
Berbeda dengan di level klub, di Timnas Indonesia, Rasyid selalu memakai nomor punggung 14. Baik di Timnas Indonesia U-23 dan senior.
"Kalau di timnas saya tak punya alasan yang spesifik. Kebetulan, saya pertama kali mendapat nomor 14 dan tidak ada yang memakainya saat itu," kata Rasyid Bakri.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Rindu Kompetisi dan Tips Buat Pemain Muda
Pada kesempatan itu, Rasyid Bakri juga mengungkapkan kerinduannya terhadap atmosfer kompetisi, termasuk kembali berlatih bersama rekan-rekannya di Juku Eja. Apalagi, sejatinya, Liga 1 2020 ini bisa jadi momentum kebangkitannya setelah pulih total dari cedera panjang.
Dalam era Bojan Hodak sebagai pelatih PSM, Rasyid mulai mendapatkan menit bermain yang lebih banyak.
Seperti diketahui, Rasyid sempat absen selama tujuh bulan setelah menjalani operasi cedera anterior cruciate ligament (ACL) saat PSM beruji coba dengan Celebest FC jelang Liga 1 2017. Ia baru tampil pada pengunjung Liga 1 2017 saat PSM menjamu Madura United di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin.
"Sebagai pemain, saya tentu ingin kompetisi kembali dilanjutkan. Kompetisi bukan hanya terkait dengan sepak bola tapi juga roda ekonomi," terang Rasyid.
Rasyid pun berbagi tips kepada pemain muda. Terutama kepada mereka yang pernah mengalami cedera sepertinya.
"Memang saat divonis harus operasi, situasinya menjadi serbasulit. Tapi, pesan saya, ikuti saja saran dokter dan terus memotivasi diri agar cepat pulih serta kembali bermain," pungkas Rasyid mengakhiri pembicaraan.
Advertisement