Bola.com, Jakarta - Presiden Madura United, Achsanul Qosasi, meminta PSSI untuk tidak terpancing dengan langsung memecat Shin Tae-yong. Menurutnya, organisasi yang dipimpin oleh Mochamad Iriawan itu seharusnya memahami kontrak kerja sama lebih dulu.
PSSI mendesak Shin Tae-yong untuk kembali ke Indonesia paling lambat pada pekan depan. Jika mangkir, kontrak manajer pelatih Timnas Indonesia itu terancam diputus.
Baca Juga
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia pada Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Advertisement
"Shin Tae-yong tidak akan datang. Kalau pun dia datang, pasti hanya bicara tentang penyelesaian kontraknya," kata Achsanul kepada Bola.com, Minggu (21/6/2020).
Memberhentikan Shin Tae-yong tanpa dipikirkan lebih dulu risikonya matang-matang akan merugikan PSSI. Pasalnya, apabila pelatih berusia 49 tahun itu mengadukan pemecatan ke FIFA, PSSI terancam keok dan bisa diwajibkan membayar kompensasi.
Belum lagi, Timnas Indonesia akan kehilangan pelatih, sementara dua kalender penting meliputi Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia dan Piala AFF 2020 telah di depan mata.
"PSSI juga jangan reaktif sampai mengancam untuk memecat Shin Tae-yong. Semuanya sudah diatur dalam kontrak. Dan apapun hasilnya, PSSI dan Timnas Indonesia yang dirugikan. FIFA akan berpihak kepada pelatih sesuai kontrak," jelasnya.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ketua PSSI Harus Lebih Selektif Memilih Pengurus
PSSI disarankan Achsanul untuk banyak memetik hikmah dari situasi ini. Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, juga dianjurkannya untuk tidak sembarangan dalam memilih pengurus dalam menggerakkan roda organisasi.
"Ini pelajaran mahal bagi PSSI. Pak Iriawan sebagai Ketua PSSI harus selektif dalam memilih pembantunya," imbuh pria berusia 54 tahun tersebut.
"Sebab, sepak bola ini bukan hanya PSSI. Tapi, sudah menyentuh negara dan rakyat Indonesia," kata Achsanul, yang juga menjabat sebagai anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)Â itu.
Advertisement