Bola.com, Malang - Pelatih Arema FC, Mario Gomez mendapat tantangan besar.
Ia tidak sekadar wajib merealisasikan target membawa tim Singo Edan ke kancah Asia tahun depan, tapi juga membuat pemain muda yang diperhitungkan di Liga 1. Di dua klub sebelumnya, Persib Bandung dan Borneo FC, Gomez bisa melakukan itu.
Baca Juga
Advertisement
Di Persib, ada bek sayap Ardi Idrus dan stoper Al Amin Fisabilillah yang dibuatnya bisa jadi tulang pungung tim senior. Selain itu, pemain sayap Febri Hariyadi lebih matang. Sedangkan di Borneo FC, ada M. Sihran, M. Ikhsan dan Nurdiansyah sering jadi pilihan utama di putaran kedua.
Di Arema, masih jadi tanda tanya siapa pemain yang awalnya tidak diperhitungkan bakal jadi rising star.
Mario Gomez punya pemain alumni Akademi Arema, yakni Vikrian Akbar atau Titan Fawwazi. Selain itu, ada jebolan Timnas Indonesia U-22, yakni Hanif Sjahbandi, Bagas Adi, Jayus Hariono, dan M. Rafli.
“Saya akui memang senang dengan pemain muda. Mereka prospek jangka panjang tim. Di Arema, sangat banyak pilihan pemain muda. Titan, Vikrian, Bagas, Hanif, Rafli dan lainnya,” kata Gomez.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Regulasi U-20
Namun, jika pada lanjutan Shopee Liga 1 ada regulasi pemain U-20, hanya Titan, Vikrian dan Andrias Francisco yang memenuhi syarat.
Terlepas dari regulasi itu, semasa di Persib dan Borneo FC, Gomez lumayan rajin melihat kemampuan tim muda. Dia mengajak ujicoba atau melibatkan latihan tim U-19 atau 20. Tujuannya mencari bibit pemain muda. Sementara di Arema, itu belum pernah dilakukannya. Karena komposisi pemain muda sudah dianggap cukup.
Advertisement