Bola.com, Jakarta - Shin Tae-yong menambah daftar panjang pelatih Timnas Indonesia yang berselisih dengan PSSI. Hal ini disebabkan karena pemilihan tempat pemusatan latihan buat Timnas Indonesia U-19.
Shin Tae-yong awalnya mengungkapkan rencana untuk memboyong Timnas Indonesia U-19 ke Korea Selatan. Keinginan Pelatih berusia 51 tahun itu dilatarbelakangi karena situasi Indonesia tak kondusif dari pandemi virus corona.
Baca Juga
Darel Valentino, Pesona The Last Boy Scout di Tengah Gemerlap Para Bintang di Malut United FC saat Bekuk PSIS di BRI Liga 1
Jadwal Pertandingan dan Lawan Barcelona pada League Phase Liga Champions Musim Ini
Masa Depan di MU Belum Pasti, Marcus Rashford Malah Diputus Pacarnya, Sudah Jatuh Tertimpa Tangga!
Advertisement
Alasan Shin Tae-yong sebenarnya masuk akan, mengingat rataan kasus positif corona di Indonesia terus bertambah dan belum ada tanda-tanda penurunan.
Namun, PSSI tak sependapat dengan rencana Shin Tae-yong. Induk pimpinan Mochamad Iriawan itu menyebut sulit untuk merealisasikan keinginan Shin Tae-yong dan memilih ke rencana semula yakni pemusatan latihan di Jakarta.
Shin Tae-yong pun meluapkan kekecewaannya kepada PSSI kepada media Korea Selatan. Pelatih Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu merasa tak didukung PSSI dalam menjalankan programnya.
Padahal, Shin Tae-yong melakukan segalanya demi bisa membentuk Timnas Indonesia U-19 yang tangguh dan siap tempur di Piala Dunia U-20 2021. Akan tetapi, sikap Shin Tae-yong membuat PSSI murka.
Bahkan, Satuan Tugas Timnas Indonesia memberi ultimatum jika pihaknya siap merekomendasikan Shin Tae-yong untuk dipecat jika tak segera kembali ke Indonesia. Perselisihan antara pelatih Timnas Indonesia dengan PSSI sebenarnya sudah sering terjadi.
Bola.com mencatat ada beberapa insiden yang melibatkan pelatih Timnas Indonesia dengan PSSI. Mayoritas dari mereka yang terlibat adalah pelatih asing. Siapa saja?
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Alfred Riedl
PSSI pernah berselisih dengan Alfred Rield pada awal 2011. Ketika itu, pelatih asal Austria dipecat setelah membantu Timnas Indonesia meraih peringkat kedua di Piala AFF 2010.
Ketua Umum PSSI saat itu, Djohar Arifin, menyebut Alfred Riedl dikontrak oleh pengusaha Indonesia, Nirwan Bakrie. Ketika itu memang PSSI dan kompetisi sepak bola Indonesia sedang mengalami dualisme.
Alfred Riedl juga sempat dituduh melakukan provokasi ke pemain Timnas Indonesia yang sudah dilatih Wim Rijsbergen dengan melakukan pertemuan ilegal.
PSSI yang berganti kepengurusan kembali menunjuk Alfred Rield pada dua edisi lagi, yakni 2013-2014 dan 2016.
Advertisement
Luis Manuel Blanco
Luis Manuel Blanco juga masuk daftar pelatih yang berselisih dengan PSSI. Pelatih asal Argentina ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia menggantikan Alfred Rield pada 7 Februari 2013.
Namun, Luis Manuel Blanco mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan setelah dipecat tak sampai satu bulan setelah dikontrak. Penyebabnya adalah beberapa Anggota Eksekutif (Exco) kabarnya tak mengetahui penunjukkan Luis Manuel Blanco sehingga PSSI meralat kontraknya.
Luis Manuel Blanco tak terima dengan perlakukan tidak profesional dari PSSI. Bahkan, ketika itu Luis Manuel Blanco sempat melaporkan pemecatan tersebut kepada Kedutaan Besar Argentina di Indonesia.
Wim Rijsbergen
PSSI pernah berselisih dengan Wim Rijsbergen pada 2011. Ketika itu, PSSI memecat Wim Rijsbergen pada 2012 setelah 182 hari meracik Timnas Indonesia.
Ketika itu, Timnas Indonesia menelan rentetan hasil negatif di Kualifikasi Piala Dunia 2014. Selain itu, kabarnya PSSI juga memecat karena sang pelatih tak cocok dengan pemain Timnas Indonesia.
Para pemain melakukan mogok setelah kabarnya dimaki oleh Wim Rijsbergen usai kalah 0-2 dari Bahrain. Meskipun dipecat, Wim tetap bekerja untuk PSSI di posisi lain yakni Direktur Teknik.
Advertisement
Luis Milla
Drama antara Luis Milla dan PSSI terjadi usai Asian Games 2018. Ketika itu, Timnas Indonesia U-23 asuhan Luis Milla gagal melangkah jauh di ajang empat tahunan tersebut.
PSSI tak puas dengan pencapaian Luis Milla yang jauh dari target. Kontraknya pun akhirnya tidak diperpanjang.
Namun, ketika itu ada perbedaan pendapat antara Anggota Eksekutif (Exco) dengan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi. Menurut Edy, pihaknya siap memperpanjang kontrak Luis Milla, namun yang bersangkutan tidak mau datang ke Indonesia memenuhi panggilan PSSI.
Simon McMenemy
PSSI kembali berselisih dengan pelatih Timnas Indonesia pada 2019. Ketika itu, jabatan tersebut dimiliki Simon McMenemy.
Rentetan hasil negatif Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022 membuat isu pemecatan terhadap Simon McMenemy mengemuka. PSSI kemudian menuruti kemauan publik dengan memberhentikan pelatih asal Skotlandia itu.
Namun, PSSI tidak secara gamblang melakukan pemecatannya. Untuk menyiasatinya, Simon McMenemy dikondisikan masih menemani Timnas Indonesia dalam laga tandang ke Malaysia, meski hanya duduk di bangku penonton.
Sumber:Â Berbagai Sumber
Advertisement