Bola.com, Jakarta - Kapten Persela Lamongan, Eky Taufik menolak disebut sebagai calon Legenda. Ia mengatakan bahwa sosok yang paling pantas menjabat status tersebut hanyalah Choirul Huda.
Eky Taufik disebut-sebut akan menjadi legenda Persela Lamongan berikutnya setelah almarhum Choirul Huda. Pasalnya, Eky sudah membela Persela Lamongan selama 10 musim.
Baca Juga
3 Fakta Ole Romeny The Next Striker Timnas Indonesia: Dari Belanda U-15 Sampai U-20, Akhirnya Skuad Garuda
Budi Sudarsono Optimistis Timnas Indonesia Bisa Sulitkan Jepang: Peluang Tetap Ada, tapi Jangan Over-Confident
Wartawan Jepang Kaget dengan Euforia Timnas Indonesia: Negara Kami Ada Suporter, tapi Tak Seheboh di Sini
Advertisement
Tentu saja suka dan duka bersama Laskar Joko Tingkir sudah dirasakannya. Titel Sebagai pemain baru hingga sekarang menyandang ban kapten pun ia alami. Namun, saat disinggung soal calon legenda Laskar Joko Tingkir, Eky langsung membantahnya.
"Tidak, saya cuma seperti pemain-pemain lain di Persela. Cuma hanya waktunya yang berbeda aja. Legenda di Persela itu ya almarhum Choirul Huda dan para senior-senior saya dulu," kata Eky Taufik kepada Bola.com, Rabu (25/6/2020).
Eky mengatakan, jika almarhum Choirul Huda layak disebut legenda oleh pecinta sepak bola Lamongan. Selain tidak pernah membela tim lain selama berkarier, almarhum juga dikenal sebagai pribadi yang baik, telandan bagi pemain lainnya baik di dalam atau di luar lapangan.
Kabar gembira bagi Sahabat Bola.com yang berstatus penggila sepak bola dan gim FIFA 20. Saksikan keseruan acara BOLA Esports Challenge bersama Andritany Ardhiyasa dan Rezaldi Hehanusa, 25 - 26 Juni 2020. Caranya mudah, cukup KLIK TAUTAN INI ya.
Â
ÂÂÂView this post on Instagram
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pesan Choirul Huda
Choirul Huda, kata Eky, semasa hidupnya sangat mengayom para pemain muda dan sering berbagi ilmu.
Almarhum Choirul Huda meninggal di rumah sakit setelah mengalami benturan dengan temanya saat mengawal gawang Laskar Joko Tingkir ketika menghadapi Semen Padang di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (15/10/2017).
Sesaat akan mengamankan bola di penghujung akhir babak pertama, Choirul Huda bertabrakan dengan temannya Ramon Rodrigues.
Sempat tak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit, Choirul Huda menghembuskan napas terakhirnya pada sore harinya.
"Dukanya, kehilangan sosok almarhum Choirul Huda saat pertandingan itu yang masih teringat sampai sekarang dan sampai kapan pun. Beliau selalu bilang, anak muda harus latihan keras, karena nanti yang akan menggantikan senior-senior ya kamu-kamu itu pemain muda," Eky Taufik mengakhiri pembicaraan.
Advertisement