Bola.com, Jakarta - Pelatih Madura United, Rahmad Darmawan berpendapat, harus ada kajian mendalam sebelum memutuskan sebuah pertandingan digelar tanpa penonton, begitupun sebaliknya.
Pernyataan Rahmad merespons rencana PSSI memutar kembali Shopee Liga 1 2020 di tengah pandemi virus corona. Satu di antara syaratnya ialah digelar tanpa kehadiran suporter di stadion.
Baca Juga
Shin Tae-yong Hanya Pertahankan 8 Pemain Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 ke Piala AFF 2024, Sisanya U-22 dan U-20
Arkhan Kaka dan 4 Anak Buah Indra Sjafri Dipromosikan Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, Ini Nama-namanya
Termasuk Pemain Berlabel Kiper Timnas Indonesia, Ini Daftar Lengkap Penerima Kartu Merah di BRI Liga 1 2024 / 2025
Advertisement
"Yang terpenting adanya keputusan mengenai pandemi ini oleh BNPB (Badan Nasional Penangulangan Bencana) atau dalam hal ini Pemerintah,"Â kata Rahmad kepada Bola.com, Jumat (26/6/2020).
"Nanti akan jelas, kalau pemerintah sudah menyatakan boleh berkumpul, kegiatan olahraga boleh disaksikan penonton. Atau boleh dengan penonton tapi harus jaga jarak antar penonton mungkin memakai persentasi kapasitas stadion," imbuhnya.
Wacana pertandingan tanpa penonton hingga saat ini masih jadi polemik. Kalangan suporter berharap, setiap pertandingan digelar dengan kehadiran penonton meski harus memakai protokol kesehatan yang ketat.
Klub Shopee Liga 1 juga berharap demikian agar mereka tetap mendapat pemasukan walau tidak maksimal. Namun, untuk menjalankan wacana itu, PSSI harus benar-benar menerapkan peraturan yang ketat.Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Protokol Kesehatan
PSSI sampai saat ini masih tetap dengan pendirian yakni pertandingan lanjutan Liga 1 digelar tanpa kehadiran penonton di stadion.
PSSI akan mengeluarkan ptotokol kesehatan dan membantasi jumlah orang yang terlibat dalam sebuah pertandingan.
"Kita tidak akan tahu ke depannya seperti apa. Bahkan bisa jadi rancangan kompetisi bisa batal kalau ternyata pendemi itu terus berlanjut dan lebih parah," kata pelatih yang akrab disapa RD ini.
Advertisement