Bola.com, Karanganyar - Beberapa pesepak bola dari tim Liga 1 dan Liga 2 meramaikan pertandingan amal bertajuk melawan COVID-19 di lapangan desa Jati, Jaten, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (27/6/2020).
Mayoritas pemain berasal dari Kabupaten Karanganyar, sementara pemain dari klub profesional datang dari wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya.
Baca Juga
Hasil Liga Inggris: Dipaksa Imbang Everton, Chelsea Gagal Kudeta Liverpool dari Puncak
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Advertisement
Pemain-pemain yang berasal dari Liga 1 di antaranya Bayu Nugroho, Dimas Galih, Fredyan Wahyu, Eki Taufik, Taufiq Febrianto, Septian David Maulana, hingga Bayu Pradana yang memperkuat Diklat Salatiga All Star.
Sementara pemain dari klub Liga 2 diisi sebagai merupakan pemain Persis Solo dan memperkuat Karanganyar All Star. Tak ketinggalan Bupati Karanganyar, Juliyatmono turut bermain menjajal kemampuan Bayu Pradana dkk.
Saat jeda pertandingan, panitia mengumpulkan donasi dari para penonton secara sukarela. Hingga terkumpul donasi Rp2 juta yang nantinya disumbangkan untuk pihak terdampak virus Corona.
"Ini merupakan rangkaian laga amal di tengah pandemi COVID-19. Kami berterima kasih kepada kawan-kawan pesepakbola nasional yang bisa memeriahkan acara ini," terang Tony Hatmoko, ketua panitia kegiatan saat ditemui Bola.com.
"Aromanya membangkitkan sepak bola Karanganyar, antusiasme masyarakat untuk bertemu idolanya pasti semakin tinggi. Otomatis gairah sepak bola di Karanganyar ini terangkat kembali," ujarnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kebangkitan Karanganyar
Hatmoko dan elemen pemerhati sepak bola di Karanganyar, menjadikan kegiatan ini sebagai momentum kebangkitan sepak bola di wilayahnya. Pasalnya sepak bola dan klub Persika Karanganyar sudah vakum setidaknya dalam 10 tahun terakhir.
Wajah Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Karanganyar segera berganti dalam waktu dekat melalui kongres.
"18 Juli ada kongres Askab PSSI Karanganyar, tentunya sekaligus menghidupkan kembali sepak bola Karanganyar. Setelah itu, Persika Karanganyar siap tampil lagi di kompetisi Liga 3," jelasnya.
Advertisement