Penetapan 6 Stadion untuk Piala Dunia U-20 2021 Belum Resmi, Masih Menunggu Ketuk Palu FIFA

Bola.com, Jakarta - Penetapan enam stadion oleh PSSI untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 masih belum sah. Keputusan tersebut tetap harus menunggu persetujuan dari FIFA.

Sebelumnya, PSSI telah mengajukan enam dari sebelas kandidat stadion untuk arena Piala Dunia U-20 2021 kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR). Laporan ini bertujuan agar infrastruktur pendukung untuk turnamen tersebut segera dibenahi dan dibangun.

Selain kepada KemenPUPR, PSSI juga menyampaikan kepada FIFA terkait pemilihan enam stadion sebagai venue Piala Dunia U-20 2021. Adapun, enam stadion tersebut terdiri dari Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Stadion Manahan, Solo, Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, dan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.

"Kalau soal stadion, nanti FIFA yang menentukan. Pemerintah nanti tinggal diberitahu. Karena sampai sekarang, kami sudah berikan ke pemerintah, mengerucut enam stadion itu untuk mempercepat pembangunan infrastruktur oleh KemenPUPR," kata Ketua PSSI, Mochamad Iriawan.

"Jadi kami berikat surat ke FIFA terkait enam stadion ini. Kami jelaskan ke KemenPUPR bahwa kami merekomendasikan enam stadion ini untuk Piala Dunia U-20 2021. Toh, enam stadion ini sudah terakomodir," imbuh pria yang karib dipanggil Iwan Bule tersebut.

Sementara itu, lima stadion yang tersingkir dari bursa pencalonan tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 meliputi Stadion Utama, Riau, Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi, dan Stadion Mandala Krida, Yogyakarta.

"Seperti Stadion Gelora Jakabaring, sudah pernah menggelar internasional. Sudah lengkap fasilitas di sana. Kemudian SUGBK juga. Pulau Sumatera mewakili satu stadion. Di Jakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya ada," jelas Iriawan.

"Surabaya luar biasa dengan kelengkapan stadion pendukung. Kemudian di Bali. Bali wajar karena daerah wisata dan FIFA senang kalau ke Bali. Saya rasa tidak ada masalah itu," terangnya.

Video