Bola.com, Semarang - Performa sebuah tim seringkali ikut ditentukan oleh peran para pemain pilarnya. Tak terkecuali karena pemain asing.
Para pemain ekspatriat sudah sewajarnya memiliki kemampuan dan pesona yang lebih baik dari pemain lokal. Terlebih, klub harus merogoh kocek lebih dalam, demi bisa menggaet pemain asing.
Baca Juga
Shin Tae-yong Fix Panggil Ronaldo Junior dan 6 Pemain Abroad ke Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, Siapa Lainnya?
Daftar 33 Pemain Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, Termasuk Justin Hubner, Marselino Ferdinan, hingga Asnawi Mangkualam
Deretan Pemain Belia yang Layak Dicoba Shin Tae-yong Jadi Amunisi Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
Advertisement
Akan tetapi, tidak mutlak memenuhi harapan. Tidak jarang pemain asing yang digadang-gadang bisa tampil hebat dan meraih banyak kesuksesan, ternyata bernasib kurang mujur setelah didatangkan sebuah tim.
Seperti halnya yang pernah dialami PSIS Semarang. Ada beberapa pemain asing yang pernah didatangkan manajemen PSIS, namun performanya tidak dapat mengangkat kualitas tim.
Bola.com merangkum sejumlah pemain asing yang bernasib kurang mujur dengan seragam tim Mahesa Jenar. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya, terutama cedera.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Akhlidin Israilov
Gelandang berkebangsaan Kirgistan kelahiran 16 September 1994 ini merupakan anggota skuat PSIS setelah memastikan promosi ke Liga 1 musim 2018. Ia masuk PSIS ussetelah ai direkomendasi oleh pelatih Subangkit.
Sayangnya, seiring kebersamaan Subangkit di PSIS yang berakhir lebih cepat menjelang kompetisi, Israilov berjuang keras merebut tempat utama. Termasuk mencuri perhatian pelatih Vincenzo Annese sebagai pengganti Subangkit.
Israilov pun kesulitan menembus tim utama. Ia kurang dipakai dalam skema permainan Annese. Total, Israilov hanya bermain tak kurang dari 10 laga bersama PSIS. Ia pun didepak pada paruh musim Liga 1 2018.
Advertisement
2. Claudir Marini
Pemain depan asal Brasil yang direkrut PSIS pada awal musim 2019. Ia diproyeksikan menjadi suksesor Bruno Silva yang memilih hijrah ke Arab Saudi bersama Al Ain.
Ujian pertama di PSIS sebenarnya mampu dilewati Marini, yakni dengan aksi memikatnya pada gelaran Piala Presiden 2019. Ia mampu mencuri perhatian dengan mengoleksi dua gol dari tiga laga di Piala Presiden.
Nasib sial menimpanya dalam persiapan akhir menjelang bergulirnya Liga 1 2019, Marini mengalami cedera betis kiri dan absen berbulan-bulan.
Usai dinyatakan pulih dari cedera, Marini masuk lagi pada putaran kedua, dan gagal maksimal dengan hanya mengoleksi 3 gol dari 14 laga. Meski berduet dengan Bruno Silva, Marini masih kesulitan mengembalikan ketajaman sebelum dibekap cedera.
3. Silvio Escobar
Pemain berpaspor Paraguay dengan status pinjaman dari Persija Jakarta. Escobar didatangkan manajemen PSIS untuk menggantikan peran Marini yang cedera parah sejak awal musim 2019.
Terlebih dengan penampilannya di musim sebelumnya bersama Perseru Serui yang cukup garang. Namun Silvio Escobar kurang memuaskan, hanya mencetak dua gol dan 1 asist dari 15 laga di PSIS.
Kiprah Silvio Escobar di Mahesa Jenar hanya bertahan setengah musim. Ia pun dikembalikan ke klub asalnya Persija Jakarta, karena PSIS sukses memulangkan Bruno Silva.
Kembali ke Persija, Escobar tak dapat langsung bisa dimainkan karena jumlah pemain asing yang terbatas dan dirinya masih dalam proses naturalisasi.
Advertisement
4. Patrick Mota
Gelandang jangkar berdarah Brasil ini digadang-gadang sebagai pemain tengah yang vital pada awal musim 2019. Oleh pelatih Jafri Sastra, Patrick Mota diberikan tugas sebagai penyeimbang lini tengah dan menjadi gelandang pengangkut air.
Sayangnya kiprah Mota bersama PSIS tidak berjalan mulus. Mota yang memiliki tipikal pemain yang tak kenal kompromi, sempat membuat kerugian bagi timnya. Seperti diusir wasit karena kartu merah.
Kontrak Mota bersama Mahesa Jenar hanya bertahan hingga paruh musim. Ia dianggap kurang menunjukkan performa yang diharapakan. Meski CEO PSIS, Yoyok Sukawi sempat mengatakan tidak mudah memutuskan pencoretan Mota. Selama memperkuat PSIS, Mota telah bermain 15 kali.
Shohei Matsunaga
Pemain asal Jepang yang sebenarnya sudah cukup banyak makan asam garam di sepak bola Indonesia. Matsunaga sudah pernah bermain untuk Persib Bandung, Persiba Balikpapan, hingga Persela Lamongan sebelum berseragam PSIS Semarang.
Perannya sebagai gelandang kreatif, membuat Matsunaga diproyeksikan sebagai playmaker. Sayangnya, datang di awal musim 2019, dia gagal memberikan kontribusi besar terhadap permainan PSIS.
Secara keseluruhan, Matsunaga telah tampil sebanyak 12 kali dan sukses mencetak satu gol. Matsunaga hanya bertahan separuh musim setelah didepak PSIS, dan digantikan gelandang Palestina berdarah Chile, Jonathan Cantilana yang menjadi andalan sampai saat ini.
Advertisement