Bola.com, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) merespons kabar yang beredar bahwa pihaknya mengajukan anggaran sebesar Rp600 miliar untuk menyelenggarakan Piala Dunia U-20 2021.
Sebelumnya, anggota Komisi X DPR RI, Yoyok Sukawi mengatakan, pihaknya menerima pengajuan bujet Rp600 miliar dari Kemenpora untuk Piala Dunia U-20 2021. Sejumlah Rp100 miliar di antaranya ditujukan sebagai persiapan Timnas Indonesia U-20.
Baca Juga
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
BRI Liga 1: Mazola Junior Klaim PSS Sleman Makin Kuat di Putaran Kedua, Ini Alasannya
Stadion Nasional Dipakai Konser, Timnas Singapura Terpaksa Geser ke Jalan Besar di Semifinal Piala AFF 2024: Kapasitas Hanya 6 Ribu Penonton
Advertisement
Adapun, Rp400 miliar lainnya untuk persiapan menggelar Piala Dunia U-20 2021 seperti membentuk panitia pelaksana dan Rp100 miliar sisanya untuk meningkatkan prestasi olahraga.
"Kami masih belum mau menyebut angka. Karena belum ada ketuk palu di Badan Anggaran DPR," kata Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S. Dewa Broto di Graha BIP, Jakarta, Rabu (8/7/2020).
"Selama etikanya belum ada ketuk palu di Banggar DPR, kami tidak berani menyebut angkanya," jelas Gatot.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Menunggu Persetujuan Banggar DPR
Kepada Bola.com, Yoyok mengatakan, permintaan anggaran Rp600 miliar dari Kemenpora untuk persiapan Piala Dunia U-20 2021 baru bersifat pagu indikatif. Artinya, nominal tersebut masih dipertimbangkan dan belum final.
Saat ini, pengajuan anggaran Rp600 miliar dari Kemenpora untuk menggelar Piala Dunia U-20 2021 masih dalam pembahasan Badan Anggaran (Banggar) DPR.
"Karena anggaran itu baru pagu indikatif, jadi sifatnya masih gelondong-gelondong. Saya lihat, anggaran yang diminta pas Rp600 miliar. Kalau pagu indikatif selalu begitu. Belum ada rinciannya," imbuh Yoyok beberapa waktu lalu.
Advertisement