Bola.com, Jakarta - Pemain sayap Persita Tangerang, Redi Rusmawan, memanfaatkan waktu luang yang ada untuk membantu usaha keluarga yang dirintis sang Ibu, Yeti. Usaha milik ibunya itu bergerak dalam pembuatan sandal.
Redi Rusmawan harus pulang ke kampung halamannya di Bogor sejak beberapa bulan lalu karena kompetisi Shopee Liga 1 2020 dihentikan PSSI lantaran pandemi virus corona di Indonesia.
Baca Juga
5 Pemain Paling Bergelimang Trofi Individu: Lionel Messi Jauh Tinggalkan Cristiano Ronaldo
Mengenal Sosok Mauro Zijlstra, Striker Keturunan Bandung yang Dikabarkan Bakal Dinaturalisasi Timnas Indonesia
PSSI Cari Pelapis Maarten Paes di Timnas Indonesia, Intip-Intip Emil Audero: Apalagi Kalau Lolos ke Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Advertisement
Penghentian kompetisi oleh PSSI ditindaklanjuti klub-klub kontestan dengan memulangkan pemain ke rumahnya masing-masing dan berlatih mandiri, termasuk Persita Tangerang yang memulangkan Redi Rusmawan untuk beraktivitas mandiri di rumah.
Tidak ingin waktunya terbuang percuma, Redi Rusmawan menyibukkan diri dengan membantu usaha ibunya yang sudah berjalan puluhan tahun di bilangan Ciapus, Bogor, Jawa Barat.
"Latihan mandiri tetap saya lakukan karena ada program dari pelatih. Tapi, karena banyak waktu luang, saya memilih membantu usaha ibu yang sudah jalan puluhan tahun ini. Ibu punya pabrik sandal, jadi saya bantu mengurusnya," kata Redi Rusmawan kepada Bola.com, Minggu (12/7/2020).
Menurut penuturan winger Persita Tangerang itu, usaha pembuatan sandal yang dimiliki sang ibu itu sudah mampu mempekerjakan banyak karyawan. Hasil produksinya sudah merambah kebebarapa daerah di Indonesia, seperti Padang, Bandung, Pekan Baru, Papua serta ke mancanegara seperti Madagaskar.
Â
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kangen Lapangan Hijau
Tak heran jika sedang ramai pesanan, omsetnya bisa mencapai puluhan juta per pekan. Selama ini Redi membantu sang ibu menyiapkan kebutuhan produksi atau mengirimkan pesanan.
"Saya membantu menyiapkan barang, merapikannya hingga pengiriman. Kalau lagi ramai bisa mengirimkan ke beberapa daerah, omset lumayan karena kan kita jual juga per kodi atau satuan," ujar pemain Persita Tangerang itu.
Meski mempunyai aktivitas menjanjikan dan menghasilkan, Redi Rusmawan tak membantah jika lapangan hijaulah yang ia ridukan. Sebagai seorang atlet sepak bola, kompetisi merupakan kebutuhan wajib untuk mengasah kemampuan dan juga meraih prestasi.
Namun, kini Redi hanya butuh sedikit bersabar lagi. PSSI sudah mengeluarkan keputusan yang disusul oleh konfirmasi PT Liga Indonesia Baru jika kompetisi akan berlanjut pada Oktober mendatang.
"Saya sudah kangen sama kompetisi. Karena kan saya pemain sepak bola jadi ya hidupnya di lapangan untuk bermain. Semoga saja, kompetisi benar benar berjalan Oktober mendatang," Redi Rusmawan mengakhiri pembicaraan.
Advertisement