Bola.com, Jakarta - Lanjutan Liga 1 2020 bakal digelar Oktober mendatang dengan sejumlah kasak-kusuk, mulai dari pembayaran gaji sebesar 50 persen, adanya ancaman eksodus pemain, hingga tidak adanya degradasi dalam kompetisi ini. Pelatih Persela Lamongan, Nilmaizar, angkat bicara mengenai sejumlah topik tersebut.
PT Liga Indonesia Baru selaku operator Liga 1 2020 telah memastikan kompetisi kembali dimulai pada 1 Oktober mendatang. Namun, sejumlah aturan muncul, seperti tidak adanya degradasi dan pembayaran gaji yang hanya 50 persen dari kontrak awal, yang notabene masih lebih baik ketimbang periode Maret hingga Juni yang hanya 25 persen.
Advertisement
Ya, sejak kompetisi vakum pada Maret lalu, honor pemain, pelatih, dan ofisial tim harus dipangkas hingga 75 persen dari nilai kontrak. Menyusul kebijakan PSSI memperbolehkan klub membayar gaji seluruh timnya maksimal 25 persen, dan itu dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP/48/III/2020.
Ketika Liga 1 bergulir nanti, gaji pemain, pelatih, dan official akan dipotong 50 persen dari yang tertera di dalam kontrak. Kebijakan itu tertuang dalam SK baru PSSI bernomor SKEP/53/VI/2020, dan akan mulai berlaku satu bulan sebelum kompetisi dimulai, hingga kompetisi berakhir.
Pemangkasan gaji hingga 50 persen saat kompetisi Liga 1 2020 berlangsung lagi tak luput dari perhatian Nil. Pelatih asal Payakumbuh, Sumatera Barat ini yakin jika Persela akan menerapkan kebijakan PSSI tersebut.
"Iya pemotongan gaji 50 persen, dan saya sudah bicara dengan manajemen klub. Mereka biasanya ikut regulasi, termasuk ketika aturannya membayar 25 persen yang tetap dibayarkan sampai bulan ini," ujar Nil di Lapangan Pancoran Soccer Field, Jakarta Selatan, Sabtu (11/7/2020).
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Optimistis Pemain Tetap Bertahan
Ada kemungkinan pemain asing yang keberatan untuk kembali berkompetisi, mengingat Liga 1 2020 nanti akan diputar di tengah pandemi virus corona. Risikonya, klub termasuk Persela Lamongan bisa terancam ditinggalkan pemain asingnya.
Contohnya seperti Petteri Pennanen yang belum lama ini mengucapkan salam perpisahan kepada Persikabo. Gelandang asal Finlandia itu mengaku berat untuk datang ke Indonesia karena penyebaran COVID-19 di Tanah Air masih masif.
Apa yang dialami Persikabo diyakini Nil tak akan menimpa Persela. Apalagi, legiun impor Laskar Joko Tingkir sudah berada di Indonesia.
"Kemarin pemain asing kita masih ada di sini, ada di apartemen, di Surabaya, dan itu gaji mereka dibayarkan sesuai regulasi, dan mereka tidak protes dengan situasi yang ada, jadi sampai hari ini semua kebutuhan mereka terbayarkan," tutur pelatih berusia 50 tahun ini.
Advertisement
Tanpa Degradasi
Nilmaizar juga mengomentari skenario penghapusan sistem degradasi di Liga 1 2020. Menurutnya, kebijakan itu akan membuat atmosfer pertandingan menjadi menurun dan menjadi kurang greget.
"Secara motivasi tentu ya, tidak begitu fight. Tapi, kita punya harga diri juga. Jangan sampai ini membuat tim menjadi tidak fokus dan tidak bersungguh-sungguh dalam berlatih dan bertanding, itu tidak boleh," imbuh Nil.
Sementara untuk sistem promosi, rencananya tak akan dihapus PSSI. Hanya jumlahnya saja yang dikurangi.
Bila semula ada tiga tim Liga 2 musim ini yang akan naik kasta, maka sekarang jadi dua. Dengan begitu, Liga 1 2021 bakal diikuti 20 tim.
Sumber: Bola.net
Disadur dari: Bola.net (Fitri Apriyani/Yaumil Azis, published 12/7/2020)