Bola.com, Jakarta - Pencapaian Rahmad Darmawan sebagai pelatih di level klub terbilang baik. Ia membawa Persipura Jayapura juara Liga Indonesia 2005 dan Sriwijaya FC musim 2007-2008.
Bersama Sriwijaya juga, Rahmad tiga kali menggengam trofi juara Piala Indonesia yakni pada 2007-2008, 2008-2009 dan 2010. Ia pun pernah menangani klub Liga Super Malaysia, T-Team pada 2015-2017.
Baca Juga
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026
Rapor Penggawa Timnas Indonesia di Pekan Ke-11 BRI Liga 1: Sayuri Bersaudara Menggila, Egy Sukses Jadi Pahlawan
Advertisement
Pada channel youtube Ricky Nelson Coaching, Rahmad secara khusus mengungkap pengalaman menariknya saat membesut T-Team. Ketika pertama kali menangani tim pada musim 2015, Rahmad menilai mayoritas pemainnya masih asing dengan filosofi kepelatihannya.
"Tapi, mereka beradaptasi dengan cepat karena memiliki pemahaman yang baik lewat kompetisi yang berjenjang," kenang Rahmad.
Di Malaysia setiap klub memiliki tim usia yang berkompetisi dengan baik. "Kompetisi dalam arti sebenarnya karena semua tim saling bertemu. Berbeda dengan EPA Liga 1 yang lebih pantas disebut turnamen," tegas Rahmad.
Itulah mengapa Rahmad tak menemukan masalah saat mau memakai pemain muda binaan klub. Satu yang paling menonjol adalah Safawi Rasid yang kala itu masih berusia 17 tahun.
"Saya menilai Safawi punya potensi besar karena menikmati latihan dan pertandingan. Itulah mengapa yang tak ragu memberikan menit bermain yang banyak kepada Safawi termasuk menjadi starter di lini depan," kata Rahmad Darmawan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kehilangan Safawi
Saat pertama kali bergabung di T-Team, Safawi mendapat bayaran 3000 ringgit Malaysia pada putaran pertama. Karena dinilai berkontribusi buat tim, gaji Safawi dinaikkan menjadi 6000 ringgit.
"Di akhir musim, manajemen berencana menaikkan lagi gaji Safawi menjadi 12 ribu. Tapi, Safawi memilih bergabung dengan klub elite Malaysia, Johor Darul Takzim yang ngotot ingin memakai jasanya. Manajemen pun melepasnya dengan nilai transfer yang lumayan," papar Rahmad.
Meski enggan menyebut besaran nilai transfer Safawi ke JDT, Rahmad menjelaskan dana hasil transfer Safawi digunakan oleh timnya untuk menjalani pra musim di Bandung dan Jakarta, 3-12 Desember 2016.
Advertisement