Sukses


Gabung Partai Demokrat, Rahmad Darmawan Pastikan Tidak Akan Tinggalkan Madura United

Bola.com, Jakarta - Merapatnya Rahmad Darmawan ke Partai Demokrat mengundang tanda tanya. Lantas, bagaimana dengan profesinya sebagai pelatih Madura United?

Banyak dugaan dan prasangka setelah Rahmad Darmawan dilantik sebagai kader Partai Demokrat pada Rabu (14/7/2020). Pria berusia 53 tahun ini disinyalir akan meninggalkan dunia sepak bola yang telah membesarkan namanya untuk banting setir ke panggung politik.

Nyatanya, bergabungnya RD, panggilan Rahmad, ke Partai Demokrat, hanya sekadar untuk menyalurkan haknya sebagai seorang warga negara untuk berpolitik.

RD, sampai saat ini, belum berpikir untuk terjun total ke dunia politik, apalagi sampai mencalonkan diri di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lampung Tengah, yang belakangan turut menyeret namanya.

RD memastikan bahwa bergabungnya ia dengan Partai Demokrat tidak akan mengganggu pekerjaannya sebagai pelatih. Arsitek asal Metro, Lampung itu tetap menangani Madura United.

"Saya masih menjadi pelatih. Setelah ini pun saya akan tetap melatih Madura United. Jadi itu berjalan beriringan," ujar Rahmad Darmawan ketika dihubungi Bola.com, Kamis (15/7/2020).

Saksikan Video Pilihan Kami:

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Saling Melengkapi

Rahmad Darmawan berkomitmen untuk membagi waktu sebagai pelatih Madura United dan kader Partai Demokrat. Berkaca dari pengalaman, eks peracik strategi Timnas Indonesia U-23 ini merasa mampu untuk fokus di dua dunia berbeda tersebut.

"Akan menambah wawasan saya juga. Contoh ketika saya berprofesi sebagai TNI, buktinya saya bisa melatih klub profesional. Ketika saya dulu menjatuhkan pilihan untuk bekerja di bank, saya toh masih bisa menjadi pesepak bola. Seperti itu gambarannya," imbuh RD.

"Jadi ketika saya menjatuhkan pilihan kepada suatu organisasi partai politik, lalu apa dosa saya kok kemudian saya ditegur atau apa. Toh, itu sebuah pilihan. Itu sebuah hak warga negara. Saya rasa sangat mengerti semua yang ada di klub," jelasnya.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer