Bola.com, Jakarta - Dua pemain muda Indonesia, Syahrian Abimanyu dan Samuel Christianson memiliki cerita yang cukup menarik.
Hal itu diungkapkan kedua pemain tersebut di channel YouTube Hanif dan Rendy Show, baru-baru ini. Sejak belajar bermain bola, hingga dalam beberapa kesempatan bermain di level profesional, Syahrian dan Samuel kerap bersama-sama.
Baca Juga
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026
Rapor Penggawa Timnas Indonesia di Pekan Ke-11 BRI Liga 1: Sayuri Bersaudara Menggila, Egy Sukses Jadi Pahlawan
Advertisement
Kesuksesan keduanya tak lepas dari peran Rasiman yang merupakan ayah Syahrian Abimanyu sejak masih di akademi. Hingga sekarang keduanya kembali berkumpul di Madura United, setelah Samuel hijrah dari PSS Sleman.
"Saya sudah ketemu Abimanyu sejak 2009 di SSI Arsenal di Jakarta," kata Samuel Christianson.
"Saya bareng Samuel di Persija tahun 2017, kemudian di Timnas U-19 bersama coach Indra Sjafri. Lantas kembali bertemu Samuel ketika dikontak coach RD untuk main di Sriwijaya FC," ujar Syahrian Abimanyu.
Menariknya lagi, keduanya juga sama-sama pernah dihantam cedera lutut yang cukup serius. Samuel Christianson mengalami maslaah pada bagian meniskus. Sedangkan Abimanyu mengalami cedera ACL.
Saat ditanya mengenai berbagai kenangan selama berkarier di sepak bola Indonesia, Samuel dan Syahrian Abimanyu memiliki jawaban yang beragam.
Meski selalu bersama, keduanya punya jawaban berbeda ketika ditanya idola dan pemain yang paling sulit ditaklukkan.
"Saddil Ramadani susah sekali dihentikan karena punya kecepatan dan suka meliuk-liuk. Saya mengidolakan Rezaldi Hehanussa, crossing-nya oke, bertahan juga bagus. Kalau pemain luar negeri saya idolakan Marcelo yang begitu kuat sebagai bek kiri," tutur Samuel.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengalaman Berbeda
Sementara, Syahrian Abimanyu punya pengalaman susahnya mengadang Makan Konate.
"Lawan terberat adalah Makan Konate. Ia pemain yang pintar dan permainan liar, susah dihentikan atau dijaga. Lalu saya suka dengan mainnya Evan Dimas, kalau di dunia ada Xavi Hernandez, sebagai seorang gelandang vital," jelas Abimanyu.
Pada akhir obrolan, keduanya mengungkap momen paling berkesan sepanjang kariernya bermain bola. Samuel mengaku terkesan dengan laga PSS kontra Tira Persikabo pada akhir musim 2019.
Sementara, Abimanyu terkenang dengan laga sengit Timnas Indonesia U-19 kontra Jepang di Jakarta. Sayangnya, Indonesia menelan kekalahan telak 0-4 dari Jepang yang saat itu diperkuat Takefusa Kubo yang kini merupakan wonderkid Real Madrid.
Advertisement