Bola.com, Jakarta - Banyak pemain silih berganti datang dan pergi, masuk dan keluar, di Timnas Indonesia. Satu hal yang pasti, Tim Garuda selalu diisi oleh pemain-pemain dengan performa terbaik dalam setiap masanya. Namun, tak sedikit pula pemain-pemain berkualitas yang kesulitan untuk mendapatkan tempat di tim yang menjadi mimpi dari semua pemain sepak bola di Indonesia itu.
Timnas Indonesia dalam kurun waktu hampir 30 tahun sudah tak pernah merasakan gelar juara. Tepatnya setelah Timnas Indonesia meraih medali emas SEA Games 1991 di Manila, di mana kala itu belum ada aturan tim U-23 yang wajib tampil dalam pesta olahraga itu.
Baca Juga
Hasil Liga Spanyol: Kylian Mbappe dan Rodrygo Impresif, Real Madrid Bungkam Sevilla dan Geser Barcelona dari Peringkat Kedua
Hasil Liga Inggris: Dipaksa Imbang Everton, Chelsea Gagal Kudeta Liverpool dari Puncak
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
Advertisement
Kalau bicara prestasi, Timnas Indonesia kelompok umur mampu memberikan penghiburan bagi masyarakat Indonesia. Timnas Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri berhasil menjuarai Piala AFF U-19 2013 di Sidoarjo, Jawa Timur.
Tak butuh lama, Timnas Indonesia U-16 asuhan Fakhri Husaini kemudian menjadi juara Piala AFF U-16 2018, yang berlanjut dengan sukses Timnas Indonesia U-22 menjuarai Piala AFF U-22 2019 di bawah asuhan Indra Sjafri.
Kehadiran para pemain yang membawa Tim Garuda Muda menjadi juara merupakan investasi Timnas Indonesia di masa depan. Namun dalam beberapa tahun terakhir, PSSI pun mencoba banyak cara untuk langsung mengangkat prestasi Timnas Indonesia di level senior.
Proses naturalisasi yang dimulai sejak 2009 hingga saat ini merupakan satu cara yang ditempuh federasi untuk mengangkat prestasi Timnas Indonesia. Cara-cara tersebut membuat persaingan untuk masuk dalam Tim Garuda menjadi makin ketat.
Tak sedikit pemain-pemain berkualitas yang sampai sulit atau hanya sedikit mendapatkan kesempatan mengenakan seragam dengan lambang Garuda di dada. Kali ini Bola.com akan membahas lima di antara banyak pemain yang mampu membuktikan kualitas tapi sulit untuk mendapatkan kesempatan di Timnas Indonesia.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Greg Nwokolo
Greg Nwokolo merupakan pemain naturalisasi kelahiran Nigeria yang sudah berkarier di Indonesia sejak lama. Ia pertama kali datang ke Indonesia dengan memperkuat Persijatim Solo pada 2004.
Kemudian sejumlah klub Indonesia lain dibelanya, seperti PSIS Semarang, PSMS Medan, Persis Solo, Persija Jakarta, Pelita Jaya, Arema Cronus, Persebaya Bhayangkara, hinga kini di Madura United.
Dalam sela-sela kariernya di Indonesia, Greg Nwokolo sempat memperkuat klub Asia Tenggara, seperti Youngs Lions, Warriors, dan Chiangrai United.
Pada 2010, Greg Nwokolo memulai proses naturalisasi untuk menjadi Warga Negara Indonesia. Kemudian PSSI akhirnya mengonfirmasi Greg menjadi WNI pada Agustus 2011. Namun, Greg baru mendapatkan debut bersama Timnas Indonesia pada kualifikasi Piala Asia 2015 dengan menghadapi Arab Saudi pada 23 Maret 2013.
Pada periode 2013 hingga 2014, Greg Nwokolo tercatat mendapatkan enam kali kesempatan membela Tim Garuda dan mencetak satu gol. Kemudian Greg kesulitan untuk menembus Timnas Indonesia, padahal Greg tampil cukup baik di level klub, terutama setelah bergabung bersama Madura United sejak 2017 hingga saat ini.
Namun, momen kembali ke Tim Garuda diraih kembali saat Simon McMenemy ditunjuk menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia pada 2019. Greg Nwokolo mendapatkan kesempatan kembali memperkuat Timnas Indonesia dalam laga persahabatan dengan Myanmar di Stadion Mandalathiri, Myanmar. Saat itu Greg kembali mencetak gol dalam kemenangan 2-0 yang diraih oleh Tim Garuda.
Advertisement
Sergio van Dijk
Gelombang pemain naturalisasi yang menjadi ide PSSI pada awal dekade 2010an membuat striker yang satu ini menjadi satu di antara beberapa yang ramai diperbincangkan saat itu. Sergio van Dijk yang punya pengalaman bermain di dua klub Australia, Brisbane Roar dan Adelaide United, kemudian diproses untuk menjadi pemain naturalisasi.
Proses naturalisasi Sergio van Dijk cukup alot. Aturan Indonesia yang tidak memperbolehkan warganya memiliki dua paspor membuat Van Dijk perlu melepas kewarganegaraan Belanda. Ia pun tak bisa langsung memutuskan hal tersebut karena menurutnya sulit untuk bisa melepaskan kewarganegaraan tersebut karena istri dan keluarganya merupakan orang Belanda.
Namun, pada akhirnya ia memutuskan untuk melepas kewarganegaraan Belanda itu dan bermain untuk Timnas Indonesia. Persib Bandung menjadi pelabuhan Sergio van Dijk pada 2013, di mana itu merupakan tahun pertama Van Dijk berseragam Timnas Indonesia dan diharapkan bisa bermain di kualifikasi Piala Dunia 2014.
Pertama kalinya Sergio van Dijk dipanggil memperkuat Timnas Indonesia adalah pada 4 Maret 2013 untuk tampil di kualifikasi Piala Asia 2015. Ia mendapatkan debut ketika Timnas Indonesia menghadapi Arab Saudi pada 23 Maret 2013.
Dalam kurun waktu dua tahun, Sergio van Dijk mendapatkan kesempatan enam kali bertanding bersama Timnas Indonesia dengan mencetak satu gol ke gawang Timor Leste di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, pada 11 November 2014.
Setelah itu Sergio van Dijk tak lagi mendapatkan kesempatan untuk membela Timnas Indonesia hingga saat ini. Apalagi Sergio van Dijk memutuskan untuk kembali ke Belanda dan bergabung dengan klub amatir di sana, yaitu VV-Pelikaan-S.
Samsul Arif
Samsul Arif merupakan striker lokal Indonesia yang cukup lama sudah tidak berseragam Timnas Indonesia. Pemain kelahiran Bojonegoro itu tercatat sudah 17 kali membela Tim Garuda dan mencetak dua gol, yang diraihnya pada medio 2011 hingga 2014.
Padahal Samsul Arif mampu memperlihatkan kualitasnya dalam setiap musim. Ketika 2013 hingga 2014 ia mendapatkan cukup banyak kesempatan membela Timnas Indonesia, itu tak lepas dari kehebatannya dalam mencetak gol ketika memperkuat Persela Lamongan dan Arema.
Samsul Arif mencetak 13 gol bersama Persela pada 2013 dan mencetak 16 gol saat memperkuat Arema FC pada musim 2014. Setelah hukuman dari FIFA dicabut dan era Liga 1 dimulai, Samsul Arif kembali memperlihatkan ketajaman dengan mencetak 16 gol bersama Persela di Liga 1 2017, di mana jumlah itu membuatnya berada di peringkat keempat dalam daftar pencetak gol terbanyak, di bawah Sylvano Comvalius, Marclei Santos, dan Alberto Goncalves.
Begitu pun di Liga 1 2018, di mana Samsul Arif berseragam Barito Putera. Ia mampu mencetak 14 gol dan menjadi satu-satunya striker lokal Indonesia yang masuk dalam jajaran 10 besar pencetak gol terbanyak. Ia berada di peringkat kedelapan, di bawah nama-nama asing seperti Aleksandar Rakic, David Silva, Marko Simic, Ezechiel N'douassel, Bruno Silva, Loris Arnaud, dan Fernando Rodriguez.
Namun, kesempatan untuk membela Timnas Indonesia belum lagi berhasil diraih oleh Samsul Arif.
Advertisement
Ilija Spasojevic
Ilija Spasojevic adalah pemain asal Montenegro yang sudah berkarier di Indonesia sejak 2010. Ia datang dan membela Bali Devata hingga akhirnya merasakan musim yang sebenarnya bersama PSM Makassar. Ia mencetak 10 gol pada musim pertamanya bersama PSM di Indonesia Premier League.
Spasojevic juga sempat berseragam Mitra Kukar dan Persib Bandung. Ia membantu Persib menjuarai Piala Presiden 2015 dan kemudian pergi ke Malaysia bergabung bersama Melaka United.
Ia kembali ke Indonesia pada putaran kedua Liga 1 2017 dan berseragam Bhayangkara FC. Dalam setengah musim bersama The Guardians, Spasojevic menjadi striker yang menyeramkan. 17 gol dibuatnya hanya dalam setengah musim.
Tak hanya kiprah yang cemerlang yang membuatnya gembira. Tapi kewarganegaraan Indonesia yang diterima pada Oktober 2017 juga membuat Spasojevic merasa senang. Artinya, impiannya berseragam Timnas Indonesia bisa diraih.
Spasojevic pun kemudian mendapatkan kesempatan membela Timnas Indonesia di sejumlah partai persahabatan, di mana ia mencetak gol pertamanya untuk Timnas Indonesia ke gawang Guyana di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, 25 November 2018.
Setelah itu, Spasojevic juga tampil di Aceh World Solidarity Tsunami Cup 2017, di mana itu menjadi ajang persiapan Timnas Indonesia untuk tampil di Asian Games 2018, di mana Luis Milla masih mencari tiga pemain senior untuk masuk dalam Timnas Indonesia U-23.
Namun, pada akhirnya Ilija Spasojevic tak terpilih masuk dalam skuat Garuda Muda yang membutuhkan tiga pemain senior di Asian Games 2018. Pada musim itu juga, Spasojevic memang terbilang tak terlalu apik bermain bersama Bali United dengan hanya mengemas 9 gol di Liga 1 2018.
Sebagai pembuktian kualitasnya, Spasojevic bangkit pada 2019. Ia pun mendapatkan kesempatan dari mantan pelatihnya di Bhayangkara FC, Simon McMenemy, yang ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia pada 2019. Spasojevic kembali mengikuti pemusatan latihan bersama Tim Garuda.
Spasojevic tampil saat Indonesia berhadapan dengan Myanmar dalam laga persahabatan di Stadion Mandalarthiri, Mandalay, di mana selain Greg Nwokolo, Spasojevic juga mencetak gol dalam pertandingan yang berakhir 2-0 untuk kemenangan Indonesia itu.
Sayangnya, Spasojevic tak sekalipun mendapatkan kesempatan tampil dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, di mana laga kontra Myanmar yang didapatkannya itu merupakan bagian dari persiapan Tim Garuda untuk tampil dalam ajang kualifikasi tersebut.
Fadil Sausu
Fadil Sausu merupakan pemain yang setia dan loyal bersama Bali United sejak 2014. Dari statistiknya sejak Liga 1 2017, Fadil Sausu selalu menjadi andalan lini tengah Serdadu Tridatu.
Fadil Sausu bermain 32 kali dalam semusim di musim pertama Liga 1 itu, dengan catatan 3 gol dan 5 assist. Sebagai gelandang tengah, Fadil memang menjadi nyawa dan jenderal lapangan tengah Bali United. Umpan-umpan terukur ke sisi sayap maupun terobosan ke depan kerap membuat lini pertahanan lawan kocar-kacir. Belum lagi Fadil kerap memotong aliran bola tim lawan.
Kecakapan yang diperlihatkannya bersama Bali United membuat Luis Milla yang saat itu tengah mempersiapkan tim untuk ke Asian Games 2018 memanggilnya masuk dalam pemusatan latihan Timnas Indonesia setelah Tim Garuda Muda kembali dari SEA Games 2017.
Fadil Sausu mendapatkan kesempatan tampil dalam laga kontra Kamboja di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, 4 Oktober 2017, di mana Indonesia menang 3-1 dalam laga itu.
Namun, hingga saat ini, laga tersebut menjadi satu-satunya pertandingan yang dijalani Fadil Sausu bersama Timnas Indonesia. Meski pemain asal Sulawesi Tengah itu tampil apik bersama Bali United pada setiap musimnya, Fadil belum lagi mendapatkan kesempatan untuk berseragam Timnas Indonesia hingga saat ini.
Advertisement