Bola.com, Jakarta - Kecintaan Irfan Bachdim pada Indonesia sangat kuat. Itulah mengapa, ia sudah memutuskan tetap menetap di Indonesia saat pensiun sebagai pemain. meski orangtuanya menetap di Belanda. Begitupun dengan keluarga istrinya, Jennifer, yang tinggal di Jerman.
"Saya tak ingin anak Kenji (anak kedua) mendapat pengalaman pahit seperti yang saya dapatkan ketika bersekolah," ujar Irfan pada channel Youtube Hanif dan Rendy Show.
Baca Juga
Advertisement
Pada masa kecilnya, Irfan memang kerap mendapat perlakuan rasisme dari teman-teman sekolahnya. Situasi berbeda yang ia dapatkan di Indonesia.
"Semua orang menyapa kami dengan ramah. Kiyomi dan Kenji juga tumbuh dengan baik," kata Irfan.
Pada kesempatan itu, Irfan menjelaskan mengapa ia dan istri memberi nama dari Jepang kepada kedua anaknya. Padahal hanya Kenji yang lahir di Jepang. Menurut Irfan, layaknya anak kecil saat itu, ia juga sangat menyukai kartun animasi Naruto dan Dragon Ball. Ia juga belajar arti kata dari Jepang.
"Kiyomi itu artinya cantik. Sedang Ken artinya bijak dan Ji artinya dua," terang Irfan.
Meski berprofesi sebagai pesepak bola profesional, Irfan tak ingin memaksa Kenji mengikuti jejaknya meski ia melihat sang putera punya bakat.
"Dulu sempat suka, tapi belakangan ia tak lagi mau main sepak bola. Berkali-kali saya ajak, Kenji menolak, ya sudah."
Sejatinya, Irfan sudah menyimpan rencana andai Kenji ingin menjadi pesepak bola. Ia akan membawa sang putra menimbu ilmu pada akademi sepak bola di Jerman atau Belanda.
"Selain di sana ada keluarga, program dan sarananya lebih baik," kata Irfan.
Saat ini, Kenji memiliki dua paspor yakni Jerman dan Indonesia. Tapi, Irfan Bachdim sudah menetapkan pilihan buat anaknya yakni berpaspor Indonesia. "Kalau ia menjadi pesepak bola yang andal di Eropa, saya tetap memintanya bermain untuk Timnas Indonesia," tegas Irfan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Panti Asuhan di Malang
Irfan Bachdim memiliki panti asuhan di Malang sejak sepuluh tahun lalu. Di panti asuhan itu, ada belasan anak yang masih bayi dan remaja.
"Saya senang ada juga yang sudah medapat kerja di Jakarta. Panti asuhan ini sebenarnya adalah impian ayah yang saya wujudkan," ungkap Irfan.
Menurut Irfan, sang ayah, Noval Bachdim kerap mengungkapkan impiannya itu sejak Irfan masih kecil.
"Ayah bilang ke saya, andai punya uang banyak, ia ingin membuat panti asuhan di Malang. Beliau ingin membantu anak-anak yang punya impian, mau kerja keras tapi tidak mampu."
Irfan jarang mengungkap hal ini kepada media dan akun media sosialnya.
"Tidak semua perbuatan baik kita harus dikabarkan atau diceritakan kepada prang lain. Dan, saya merasa tenang dan nyaman seperti ini," tuturnya.
Pada kesempatan itu, Irfan mengungkap makanan Indonesia favoritnya. Makanan Indonesia dimata Irfan jauh lebih unggul dari western food.
"Dulu waktu masih sering makan daging, saya sangat menyukai rendang," kata Irfan.
Menjaga pola makan sebagai pemain profesional membuat Irfan terpaksa 'menjauhi' makanan favoritnya itu. "Jaga pola makan itu penting. Tentu juga dibarengi dengan latihan keras dan istirahat yang cukup," pesan Irfan kepada pemain muda.
Advertisement