Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta dan Arema FC bak klub bersaudara. Keterikatan keduanya dipupuk oleh persahabatan kedua kelompok suporter, The Jakmania dan Aremania.
The Jakmania dan Aremania terikat hubungan akrab hingga saat ini. Kedua kelompok suporter itu kerap mendapatkan jamuan istimewa ketika berkunjung satu sama lain.
Baca Juga
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Lini Depan Timnas Indonesia Angin-anginan: Maksimalkan Eliano Reijnders dan Marselino Ferdinan atau Butuh Goal-getter Alami?
Justin Hubner Jadi Biang Kerok Timnas Indonesia Vs Arab Saudi: The Real Preman, Langganan Kartu!
Advertisement
Kedekatan antara The Jakmania dengan Aremania merembet kepada dua tim yang didukungnya. Hubungan yang harmonis membuat Persija Jakarta dan Arema FC kerap bertukar pemain.
Termasuk di musim ini ketika Persija Jakarta mengirimkan Feby Eka Putra ke Arema FC. Gelandang berusia 21 tahun itu dilepas sebagai pemain pinjaman.
Selain Feby Eka, masih banyak lagi pemain yang pernah memperkuat Persija Jakarta dan Arema FC. Berikut rangkumannya:
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hamka Hamzah
Selama 19 tahun kariernya di dunia sepak bola, termasuk hingga saat ini, ada tiga klub yang paling membekas di hati Hamka Hamzah. Tentu, satu di antaranya adalah tim kampung halamannya, PSM Makassar.
Dua kesebelasan lain yaitu Persija Jakarta dan Arema FC. Dua tim yang pernah dibelanya dalam generasi yang berbeda.
Hamka lebih dulu membela Persija pada 2005-2008. Giliran Arema FC kecipratan kontribusinya dua kali pada 2015-2016 dan 2018-2019.
Bersama dua klub itu, Hamka hanya mampu menorehkan satu gelar bergengsi, yaitu Piala Presiden 2019 bersama Arema FC.
Advertisement
Alexander Pulalo
Sebelum Hamka Hamzah, Alexander Pulalo telah lebih dulu membela Persija Jakarta dan Arema FC.
Mantan bek berusia 47 tahun itu singgah di Persija pada 2002-2003 sebelum berseragam Arema FC pada 2004Â hingga 2009.
Bersama Arema FC, Pulalo bergelimang gelar. Dia turut mengantar tim kebanggaan Aremania ini menjuarai Piala Indonesia 2005 dan 2006.
Ortizan Solossa
Dua musim Ortizan Solossa tercatat membela Persija Jakarta. Tepatnya pada 2004 hingga 2006, sebelum memutuskan untuk hijrah ke Malang dan berbaju Arema FC.
Bersama Arema FC, Ortizan juga bertahan selama dua musim. Mantan pemain yang fasih berperan sebagai bek sayap kiri ini bergabung setelah tim berjulukan Singo Edan itu menjuarai Piala Indonesia 2006.
Advertisement
Greg Nwokolo
Greg Nwokolo pernah empat kali berbaju Persija Jakarta, yaitu pada 2008-2009, 2010-2011, 2015, dan 2016.
Musim terbaik Greg bersama Persija terjadi pada 2010-2011. Bermain sebagai winger kiri tidak mengurangi ketajaman pemain naturalisasi kelahiran Nigeria itu. Dalam 26 laga, Greg mampu membukukan 13 gol untuk Persija.
Di tengah-tengah periode itu, Greg sempat mampir di Arema FC pada 2013. Bersaing dengan deretan penyerang ganas bersama Alberto Goncalves, Kayamba Gumbs, dan Cristian Gonzales, pemain naturalisasi kelahiran Nigeria ini masih mampu mencetak 15 gol dalam 24 pertandingan.
Emaleu Serge
Emaleu Serge adalah satu di antara penyerang terbaik yang pernah dimiliki Arema FC. Membela Singo Edan pada 2005-2009, kariernya di klub kebanggaan Aremania ini terpaksa tamat setelah cedera parah pada 2007.
Serge mengalami cedera mengerikan setelah ditekel oleh bek Persipura Jayapura, Bio Paulin, pada Indonesia Super League (ISL) 2007-2008. Akibat kejadian itu, pemain asal Kamerun itu terpaksa absen selama semusim penuh.
Serge kembali beraksi bersama Arema FC pada 2008-2009, namun hanya bertahan setengah musim karena produktivitasnya menurun.
Bersama Arema FC, Serge berhasil menorehkan dua gelar Piala Indonesia pada 2005 dan 2006. Ia juga dinobatkan sebagai top scorer turnamen pada 2006 setelah mengemas sembilan gol.
Saat sembuh, Persija mendatangkan Serge pada pertengahan musim 2009-2010. Namun, kontribusinya tidak signifikan. Serge hanya mampu mengemas empat gol dari 13 pertandingan dan dilepas pada akhir musim.
Advertisement