Bola.com, Dili - Sejak bulan lalu, Pemerintah Timor Leste telah menyatakan negara tersebut bebas dari pandemi COVID-19. Otomatis aktivitas rakyat dari negara bekas provinsi ke-27 Indonesia pada era Orde Baru itu pun sudah normal kembali.
Federasi Sepakbola Timor Leste (FFTL) pun bakal memulai lagi kompetisinya. Rencana ini disambut pelatih kiper Lalenok FC Nanang Hidayat dengan antusias tinggi.
Baca Juga
Cerita Para Raksasa yang Tenggelam di Pegadaian Liga 2 2024/2025: Berjuang Lolos dari Ancaman Degradasi
5 Master Hattrick Dunia: Cristiano Ronaldo Enggak Ada Obat!
Tangan Kanan Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Evaluasi, Minta Pemain Rasakan Kekurangan di Piala AFF 2024: Harus Bisa Memperbaiki
Advertisement
"Insya Allah pada 22 Agustus nanti sepakbola Timor Leste bakal menggeliat lagi. Kompetisi diawali pertandingan Copa FFTL. Berikutnya baru Liga 1 dan 2. Saya sudah tak sabar ingin merasakan atmosfer sepakbola di sini," kata Nanang Hidayat.
Mantan kiper Arema di era Galatama ini bergabung dengan Lalenok FC, juara Liga Amadora, sejak awal tahun 2020. Nanang Hidayat baru mendampingi tim di penyisihan Piala AFC saat Lalenok FC menghadapi PSM.
"Wajar bila saya sangat penasaran dengan kompetisi Liga Amadora. Saya ingin melihat talenta Timor Leste di kompetisi domestik. Keinginan saya tertunda, karena wabah corona kemarin," tuturnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pendapatan Lumayan
Lalenok FC, lanjut pria asal NTB ini, telah mulai latihan. Namun skuat belum lengkap karena banyak pilar inti menjalani latihan bersama Timnas Timor Leste.
"Delapan pemain kami bergabung di Timnas Senior dan U-19. Awal Agustus mereka berkumpul dengan klub untuk menyongsong Copa FFTL," ujarnya.
Nanang Hidayat juga mengungkapkan sempat mengalami pemotongan gaji akibat pandemi COVID-19. Tapi jumlah nominalnya tak sebesar klub-klub di Indonesia.
"Kami di Lalenok FC hanya dipotong 25 persen. Jadi gaji yang kami terima masih cukup besar. Aturan gaji ini murni kebijakan dari manajemen klub," ucapnya.
Advertisement