Sukses


Bambang Nurdiansyah Berbagi Pengalaman Persiapan Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20 1979

Bola.com, Jakarta - Indonesia untuk pertama kalinya terjun di Piala Dunia U-20 di Tokyo pada 1979.

Satu di antara pemain Timnas Indonesi U-20 saat itu, Bambang Nurdiansyah mengatakan, Garuda Muda tidak melakukan persiapan dengan menggelar uji coba Internasional. Mereka hanya melakukan persiapan uji tanding melawan klub-klub papan atas kompetisi Galatama.

"Persiapan tidak ada pertandingan internasional. Kami hanya melakukan persiapan dengan pertandingan melawan tim-tim papan atas Galatama. Terakhir saya masih ingat, kami bermain di Lampung melawan Warna Agung. Kami menang, karena ada beberapa pemain Timnas U-20, memang sudah main di kasta tertinggi saat itu Liga Galatama," kata Bambang kepada Bola.com, Minggu (26/7/2020).

Pada saat itu, semua pemain bangga karena bisa melawan tim yang dihuni beberapa pemain yang menjadi idola mereka, satu di antaranya Risdianto.

Sedangkan di Timnas U-20, beberapa pemain pun sudah bermain di kasta yang sama dengan para pemain seniornya itu. Mundari Karya dan Subangkit bermain di Jaka Utara Lampung, Bambang Nurdiasyah bermain di Arseto Solo, David Sulakmono bermain di Jayakarta.

"Usia kami memang junior, tapi saat itu bisa bermain di tingkat tertinggi Liga Galatama. Jam terbang kami belum sama dengan senior, tapi saat itu memang ada motivasi sehingga bisa memenangkan pertandingan," ujarnya.

Berbekal pengalaman uji coba itu, Bambang Nurdiansyah dkk. menjalani ajang bersejarah, Piala Dunia U-20.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Bambang Nurdiansyah

Selebihnya, pemusatan latihan dilakukan di Jakarta. Hampir beberapa bulan, tim besutan almarhum Sucipto Suntoro itu digembelng fisik agar siap melawan tim-tim kuat di Grup B, yakni Argentina, Polandia, dan Yugoslavia.

Latihan fisik menjadi menu utama dari Garuda Muda saat itu. Malah, ada beberapa pemain yang mendapatkan latihan tambahan.

"Persiapan selanjutnya tetap di Jakarta. Nah ada pemain Mundari Karya yang selalu mendapatkan latihan tambahan fisik karena dia diberi tugas mengawal pergerakan Maradona. Jadi, ke manapun Maradona beragerak, Mundari harus tetap mengawalnya," ungkapnya.

"Kami senang, bangga, dan gembira saat mendapat kabar akan tampil di Piala Dunia. Ini Piala Dunia, cing, meski U-20. Makanya, selama persiapan kami sellalu disiplin dan fokus walaupun hasilnya kurang memuaskan karena memang level mereka di atas kita," kata Bambang.

Video Populer

Foto Populer