Bola.com, Pati - Pelatih nasional Indonesia, Kas Hartadi, tengah menikmati profesi barunya sebagai pelatih di Safin Pati Football Academy (SPFA). Sudah hampir satu bulan terakhir, eks pelatih Persis Solo itu melatih pemain muda nan potensial di akademi milik wakil Bupati Pati tersebut.
Sebelumnya, Kas Hartadi resmi masuk dalam jajaran tim pelatih atau mentor di SPFA sejak 5 Juli lalu. Ia bersama sejumlah pelatih nasional lainnya bergabung di akademi ini, seperti Ibnu Grahan dan Kurnia Sandi.
Baca Juga
Horor Patah Kaki Dedi Kusnandar ketika Persib Menang 2-1 atas Barito Putera, Netizen Salahkan Kondisi Lapangan Stadion Sultan Agung
Hitung-hitungan Persaingan ke Semifinal Piala AFF 2024 dari Grup B: Empat Tim Masih Berpeluang Lolos, Timnas Indonesia Wajib Menang!
BRI Liga 1: Kendala Ini Bisa Halangi Persik Menang di Laga Kandang Terakhir Putaran Pertama Melawan Semen Padang
Advertisement
Kepada Bola.com, Kas Hartadi mengaku menerima tawaran bekerja di akademi ini lantaran masih dalam status lowong. Sejak berpisah dari Sriwijaya FC di akhir musim 2019 lalu, pria asal Solo ini memang belum melatih tim.
"Kebetulan saya lagi kosong tidak melatih tim manapun, lantas mengisinya di akademi ini. Kalau ada tawaran dan sepakat melatih tim, saya bisa keluar, perjanjiannya seperti itu," terang Kas Hartadi, Minggu (26/7/2020).
"Siapa tahu yang saya latih ini bisa masuk Timnas Indonesia, seperti Kushedya Hari Yudo. Jadi kepuasan tersendiri," beber Kas Hartadi, pelatih yang mengantarkan Sriwijaya FC juara ISL musim 2012.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Keunggulan SPFA
Kas Hartadi mengakui keunggulan akademi yang ia bantu saat ini. SPFA disebutnya sebagai role model untuk sebuah akademi yang dikelola secara profesional.
Menurutnya, SPFA dibuat dengan sistem yang saling berintegrasi. Ditunjang dengan kelengkapan sarana seperti lapangan, mes, home schooling, hingga kegiatan lain di luar sepak bola. Sementara pelatih yang menjadi mentor juga tidak sembarangan dan wajib berlisensi AFC.
"Untuk saya hanya khusus di lapangan saja. Senin sampai Jumat, pagi maupun sore latihan. Jadi seminggu sekali saya baru bisa pulang ke Solo," tuturnya.
"Siswa yang saya pegang ada 45 anak, khusus untuk usia 17 tahun. Bakat-bakatnya bagus, saya yakin dua tahun ke depan sudah muncul semua, sudah terlihat saat ini," jelas Kas Hartadi.
Advertisement