Sukses


Kompetisi Berlanjut, Pemain Asing Persebaya Minta Jaminan Keselamatan

Bola.com, Stockholm - Gelandang Persebaya Surabaya, Mahmoud Eid, menyamput antusias rencana bergulirnya kembali Shopee Liga 1 2020. Namun, Mahmoud Eid meminta otoritas terkait untuk memberikan jaminan keselamatan kepada para pemain saat berlatih dan bertanding.

PSSI dan PT Liga Indonesia Baru resmi memutuskan untuk melanjutkan kembali kompetisi sepak bola Indonesia mulai 1 Oktober 2020. Namun, kasus positif COVID-19 yang masih tinggi di Indonesia membuat Mahmoud Eid khawatir.

Hal itulah yang membuat Mahmoud Eid belum memiliki rencana untuk kembali ke Indonesia. Saat ini, pemain berusia 27 tahun itu akan menunggu sikap dari manajemen Persebaya terkait kelanjutan kompetisi.

"Jujur, saya senang mendengar kabar tersebut. Akan tetapi, saya menunggu instruksi lebih lanjut dari manajemen. Saya juga akan menghormati apapun sikap yang diambil manajemen nantinya," kata Mahmoud Eid seperti dikutip situs resmi klub, Selasa (28/7/2020).

"Saya siap kembali ke Surabaya karena masih terikat kontrak. Akan tetapi, jika liga kembali dilanjutkan, para pemegang tanggung jawab harus bisa memastikan keselamatan kami saat latihan atau pertandingan," tegas Mahmoud Eid.

Persebaya Surabaya menjadi satu dari beberapa tim yang masih menolak untuk melanjutkan kompetisi Shopee Liga 1 2020. Penolakan itu dilakukan karena Jawa Timur, khususnya kota Surabaya, masih masuk daerah rawan COVID-19.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Kondisi Swedia

Mahmoud Eid saat ini masih berada di Swedia. Menurut Mahmoud Eid, kondisi di Swedia tak jauh berbeda dengan Indonesia di mana masih ada kasus positif Covid-19.

Namun, belakangan terjadi penurunan grafik kasus baru COVID-19. Mahmoud Eid berpendapat, hal itu terjadi karena penerapan protokol kesehatan yang dilakukan masyarakat.

"Kalau di Swedia situasi lebih terkendali. Ini tidak terlepas dari peran serta pemerintah dan masyarakat yang sadar akan bahaya penyakit ini sehingga kita jadi disiplin protokol kesehatan," kata Mahmoud.

"Liga di sini juga sudah berjalan, tapi tanpa dihadiri penonton. Dengan begitu membuat kondisi menjadi lebih berat bagi semua pihak yang terlibat dalam sepak bola," ucap Mahmoud Eid.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer