Bola.com, Dili - Liga Amadora, pentas kompetisi tertinggi di Timor Leste baru dimulai 2016. Namun atmosfernya sangat meriah.
Pelatih Lalenok FC Simon Elissetche menyebut sepak bola kasta tertinggi di negara bekas provinsi ke-27 di era Orde Baru itu tak kalah sengit dibanding Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
"Atmosfernya tak kalah dari Indonesia. Itu jika dilihat dari persaingan antarpemain di lapangan. Tensi perseteruan antarklub juga keras. Untuk liga yang baru berumur empat tahun, saya nilai ini termasuk bagus," kata Simon Elissetche.
Kekurangan paling mencolok adalah dukungan infrastruktur dan animo penonton.
"Infrastruktur sangat kurang. Hanya Lalenok FC yang punya lapangan latihan pribadi. Klub lainnya berlatih di lapangan seadanya. Tiap klub sudah punya fans, tapi jumlahnya tak banyak. Karena penduduk di Timor Leste juga sedikit," tuturnya.
Soal pengelolaan klub, mantan pelatih Persita Tangerang ini mengatakan cukup bagus.
"Masih ada kekurangan. Itu wajar, karena klub-klub dalam proses belajar. Nilai kontrak pemain di sini seperti Liga 2 di Indonesia. Banyak pemain lokal punya talenta bagus. Pemain asing yang tampil juga bagus," ujarnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
5 Klub Bersaing Ketat
Di Liga Amadora ada lima klub yang bersaing ketat. Mereka antara lain Lalenok FC, Boavista, Karketu Dili, Assalam, dan Ponta Leste.
"Tiap musim lima tim ini yang bersaing di papan atas klasemen. Tapi ada klub lain yang terkadang juga tampil mengejutkan. Jika federasi dan Pemerintah serius membangun sepak bola, Timor Leste bisa jadi kekuatan baru di Asia Tenggara," jelas mantan pelatih Timnas Timor Leste ini.
Advertisement