Bola.com, Malang - Pelatih Arema FC, Mario Gomez, sempat merasa jenuh di tengah pandemi virus corona. Pelatih asal Argentina ini tak bisa banyak beraktivitas ketika Malang Raya menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) pada Mei lalu.
Ketika nanti situasi sudah normal, Mario Gomez ingin melepas penat di dua tempat yang selama ini jadi favoritnya saat di Indonesia.
Advertisement
Mantan pelatih Persib Bandung dan Borneo FC ini mengaku punya dua tempat yang membuatnya bisa kembali segar. Yang pertema tentunya Bali. Seperti orang asing pada umumnya, Bali punya daya tarik tersendiri dengan pantainya. Selain itu, banyak juga pesepakbola dari berbagai negara yang sering reuni di sana.
“Bali saya suka. Karena tempatnya yang indah,” kata mantan pelatih Johor Darul Takzim, Malaysia ini.
Sedangkan tempat lainnya cukup unik, yakni Yogyakarta dan sekitarnya. Menurut Gomes, di sana banyak peninggalan sejarah berupa candi, seperti Prabanan dan lain-lain. Gomez pernah berkunjung ke Candi Borobudur di Magelang ketika menangani Persib Bandung pada 2017.
“Yogyakarta saya suka situasinya. Di sana ada candi juga yang terkenal di dunia,” jelas Mario Gomez.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cari Waktu Luang
Dalam lanjutan kompetisi Liga 1 2020, Arema akan sering bertandang ke Yogyakarta. Sejumlah klub luar Jawa menggunakan homebase di sana. Itu sebagai tindak lanjut keputusan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru untuk memusatkan kompetisi di Pulau Jawa.
Namun, Gomez akan mencari waktu luang untuk berkunjung ke candi di Yogyakarta. Dia tidak mungkin meninggalkan klub ketika dalam kondisi padat jadwal pertandingan.
Sebenarnya Gomez ingin melihat perayaan Waisak yang merupakan Hari Raya Budha di Candi Borobudur. Namun hal itu belum bisa tercapai, karena Waisak jatuh pada 7 Mei saat PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) tengah diterapkan di Malang Raya.
Advertisement