Bola.com, Jakarta - Sosok Yongki Aribowo pernah menyedot perhatian publik ketika pertama kali mentas di Liga Indonesia bersama Persik Kediri pada musim 2009-2010.
Meski Persik terkena degradasi, aksi Yongki sebagai striker mendapat apresiasi. Ia masuk dalam daftar pemain Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2010.
Baca Juga
Musim Hujan, Begini Siasat Pelatih Persik Agar Para Pemainnya Tidak Sakit Jelang Laga Melawan PSIS
Berstatus Raja Tandang, tapi Jeblok di Kandang: Pelatih Persik Bertekad Jadikan PSIS Tumbal Kebangkitan di BRI Liga 1
Dua Legiuner Asing Dapat Panggilan Negaranya di FIFA Matchday, Kapan Persik Sumbang Pemain ke Timnas Indonesia Lagi?
Advertisement
Selepas Piala AFF 2010, Yongki bergabung di Arema Indonesia. Bersama klub kebanggaan Aremania itu, Yongki mencicipi atmosfer Liga Champions Asia. Pada akhir musim 2010-2011, Yongki membawa Arema bertengger di peringkat dua klasemen yang menerapkan sistem kompetisi penuh itu.
Setelah itu, Yongki berturut-turut berkostum Putra Samarinda, Barito Putera dan Pelita Bandung Raya. Liga 1 2017, bersama Barito adalah musim terakhir Yongki bermain di kasta tertinggi kompetisi Tanah Air. Selepas dari Barito, Yongki berkutat di Liga 2 bersama klub Aceh United, Perserang Serang, Sriwijaya FC dan kini Badak Lampung FC.
Kepada channel youtube Hanif & Rendy Show, Yongki menceritakan pengalamannya bermain di Liga 2. Menurut striker kelahiran 23 November 1989 itu, atmosfer Liga 2 jauh lebih sengit dibandingkan Liga 1.
"Rata-rata penampilan tim-tim Liga 2 berkarakter keras dan cepat. Jadi, sebagai pemain, harus pandai-pandai menjaga diri agar tak cedera," ungkap Yongki.
Yongki sejatinya punya peluang kembali berkiprah di Liga 1 awal musim 2020. Saat itu, Persik yang baru promosi menawarinya untuk kembali. Tapi, Yongki sudah terlanjur menjalin komitmen dengan manajemen Badak Lampung.
"Sebagai pemain profesional, saya wajib memegang komitmen itu. Semoga Badak Lampung bisa promosi ke Liga 1 musim depan," tutur Yongki.
Yongki mengungkapkan kegiatannya selama kompetisi terhenti. Untuk menjaga kondisi, ia berlatih secara mandiri di rumah dan bersepeda. "Saya lebih banyak di rumah. Menenami anak dan membantu usaha istri," terang ayah empat anak ini.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bisnis Kuliner dan Ikan Koi
Bersama sang istri, Fauzia Windy Anindhita, Yongki membuka usaha kuliner siomay mini kering yang lumayan berkembang. Sebelumnya, Yongki juga membuka usaha toko baju dan konveksi. Ada juga bisnis ikan koi.
"Karier sebagai pemain sepak bola kan ada batasnya. Bisnis yang saya jalankan bersama istri adalah langkah antisipasi sebelum gantung sepatu," kata Yongki yang juga berinvestasi tanah di Tulungangung, kampung halamannya.
Pada kesempatan itu, Yongki memberi tips kepada pemain muda agar bisa awet berkarier di sepakbola. Pertama, jangan pernah cepat puas diri, tekun berlatih dan fokus.
"Jangan pernah terpengaruh omongan orang, terutama di media sosial. Kalau dikritik jadikan masukan untuk bisa lebih baik," kata Yongki yang menyebut Bio Paulin dan Jack Komboy sebagai bek yang paling sulit dilewatinya.
Kedua, memaksimalkan potensi diri sendiri. Ia merujuk posturnya yang tak terbilang tinggi untuk ukuran striker. "Jadi saya mengandalkan kecepatan dan kelincahan. Untuk menngoptimalkan kelebihan itu, saya berlatih keras. Termasuk di luar jadwal latihan reguler."
Yongki mengenang masa kecilnya ketika masih tergabung di sekolah sepakbola Sinar Jaya Tulungagung. "Saya kerap diajak bapak ke daerah tanjakan. Sebelum sampai, saya diturunin dari sepeda motor dan disuruh berlari mengejar sampai tanjakan tertinggi," kenang Yongki.
Yongki mengungkap resep untuk menghindari rasa jenuh atau puas diri. "Saya kembalikan lagi ke diri sendiri. Dimana saya sudah berjuang sejak kecil dan sayang kalau disia-siakan," pungkas Yongki.
Advertisement