Bola.com, Jakarta - Mantan kiper Timnas Indonesia, Markus Horison, pernah membela klub yang terpaksa ditinggalkannya di tengah jalan, yakni Persik Kediri. Markus mengatakan keputusa meninggalkan Persik saat itu sangatlah berat mengingat ia sudah merasa nyaman bermain di tim berjulukan Macan Putih itu.
Markus Horison membela Persik Kediri di Liga Super Indonesia musim 2008. Satu musim sebelumnya, Markus Horison membela tim asal kampung halamannya, PSMS Medan.
Baca Juga
Hasil Liga Inggris: Dipaksa Imbang Everton, Chelsea Gagal Kudeta Liverpool dari Puncak
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Advertisement
"Saya pernah bermain di Persik pada 2008, tapi harus keluar di tengah jalan. Kalau ditanya perasaan, ya berat, tapi pada saat ini sudah menjadi hal biasa," kata Markus Horison kepada Bola.com, Sabtu (01/8/2020).
Menurut Markus Horison, beberapa pemain bintang lain, yakni Cristian Gonzales, Danilo Fernando, Ronald Fagundez, dan Budi Sudarsono pun memilih hengkang dari Persik saat itu.
Bukan hanya pemain, sang juru taktik Arcan Iurie pun memilih pergi mengikuti jejak beberapa anak asuhnya dan posisinya di Persik Kediri digantikan Aji Santoso.
Â
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sudah Mendapat Restu Manajemen Persik
Namun, Markus mengatakan jika kepergiannya dengan teman-temannya sudah mendapat restu dari manajemen. Persoalan finasial jadi alasan utama goyangnya skuat Persik Kediri.
"Jadi, bukan pergi begitu saja. Kami sudah bicara dengan manajemen, dan memang saat itu manajemen pun memahami, dan mengizinkan kami pindah klub. Termasuk pelatih saat itu, Arcan Iurie," ujarnya.
"Persoalan finansal saat itu menjadi penyebabnya, karena gaji kami pun mulai ada masalah. Saya sendiri pulang lagi ke PSMS Medan. Itu pengalaman saya saat masih aktif berkarier sebagai penjaga gawang," Markus Horison mengakhiri pembicaraan.
Advertisement