Bola.com, Yogyakarta - Klub kontestan Liga 2 2020 siap menyambut kompetisi yang akan digelar dalam waktu dekat. PSSI dan operator kompetisi yakni PT Liga Indonesia Baru (LIB) merancang pelaksanaan kompetisi kasta kedua, mulai pertengahan Oktober mendatang.
Kompetisi Liga 2 2020 akan digelar dengan format baru. Fase penyisihan terbagi menjadi empat grup, pelaksanaan yang hanya berjalan sekitar satu setengah bulan, hingga penentuan venue akan dilakukan dengan sistem undian.
Baca Juga
Advertisement
Rancangannya adalah dua di Pulau Jawa, satu di Sumatra dan satu lokasi di Kalimantan. Sejauh ini sudah ada tujuh tim yang mengajukan diri untuk menjadi tuan rumahnya, meski PT LIB masih perlu menentukannya nanti.
Tim yang sudah mengajukan diri, antara lain KS Tiga Naga, Badak Lampung FC, Sulut United, Kalteng Putra, PSCS Cilacap, Persijap Jepara, dan Persis Solo. PSIM Yogyakarta sangat berharap pembagian grup dan venue tim peserta dapat disesuaikan dengan letak geografisnya
"Aspek geografis perlu menjadi perhatian utama. Karena setiap tim akan menetap di wilayah venue setidaknya sampai kompetisi Liga 2 2020 berakhir," terang manajer PSIM Yogyakarta, David Hutauruk, Sabtu (1/8/2020).
"Misalnya jika kami mendapatkan venue di Jawa, tim bisa berangkat sendiri dengan jalur darat. Kesehatan para pemain bisa terjaga. Beda ceritanya kalau kami harus main di luar Jawa dengan penerbangan, rentan paparan COVID-19," lanjut David Hutauruk.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Regulasi dan Protokol Kesehatan yang Jelas
PSIM Yogyakarta merupakan satu di antara tim yang sebenarnya sudah memainkan pekan pertamanya di Liga 2 2020. Tim Laskar Mataram dipaksa menyerah 1-2 dari tuan rumah Sriwijaya FC.
Beruntung seluruh laga dinyatakan hangus untuk pelaksanaan kompetisi darurat Liga 2 nanti. Namun, yang terpenting bagi David adalah bagaimana kelanjutan kompetisi benar-benar memiliki regulasi yang jelas dan dengan dukungan protokol kesehatan yang matang.
"Mungkin sama yang dirasakan klub lain, bahwa semua masih menanti kejelasan regulasi maupun kepastian kompetisi. Protokol kesehatan juga perlu dimatangkan, PSIM berharap yang terbaik untuk sepak bola Indonesia ke depannya," jelasnya.
Advertisement