Bola.com, Jakarta - Sosok Rahmad Darmawan termasuk pelaku sepak bola yang sukses berkarier sebagai pemain dan pelatih. Sebagai pemain, Rahmad pernah berkostum tim nasional di Piala Asia 1992 dan bermain di Liga Malaysia.
Sepak terjang Rahmad malah kian bersinar ketika menjadi pelatih. Ia membawa Persipura Jayapura juara Liga Indonesia 2005 dan Sriwijaya FC musim 2007-2008. Bersama Sriwijaya juga, Rahmad tiga kali menggengam trofi juara Piala Indonesia yakni pada 2007-2008, 2008-2009 dan 2010.
Baca Juga
Advertisement
Di level tim nasional, Rahmad dua kali membawa skuat U-23 meraih medali perak Sea Games pada 2011 dan 2013. Secara personal, Rahmad juga pernah meraih penghargaan sebagai pelatih terbaik Piala Indonesia 2009.
Di luar lapangan hijau, Rahmad juga terbilang sukses menata kehidupannya. Ia pernah berstatus perwira menengah di TNI AL sebelum pensiun dini pada 2015. Sejak masih aktif menjadi pemain, Rahmad sudah berinvestasi dengan membeli sebidang tanah di kawasan Lembang, Jawa Barat.
"Waktu itu, pikiran saya sederhana, masa aktif pemain ada batasnya. Jadi, saya bertekad punya investasi untuk masa depan saya dan keluarga. Memiliki tanah adalah pilihan yang terbaik," kata Rahmad Darmawan pada channel YouTube Hanif & Rendy Show.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Harga Tananh Rp90 ribu
Saat itu, harga tanah permeter hanya Rp90 ribu.
"Mertua saya asli orang Lembang. Kebetulan ada yang mau menjual tanahnya. Saya pun tidak berpikir panjang, menjual mobil untuk membeli tanah itu," terang Rahmad Darmawan.
Awalnya tanah yang dibeli Rahmad belum luas. Ia pun membelinya secara bertahap lewat penghasilannya sebagai pemain dan kemudian menjadi pelatih.
Saat membawa Persipura Jayapura juara Liga Indonesia 2005, Rahmad mendirikan sejumlah bangunan ditanah miliknya. Satu diantaranya adalah villa dua lantai.
"Awalnya villa dan bangunannya lainnya itu diperuntukkan untuk acara kumpul-kumpul keluarga besar. Tapi, belakangan banyak yang menghubungi saya untuk menyewanya. Terutama saat hari libur," papar Rahmad yang menetap di Karawaci Tangerang ini.
Selain villa, Rahmad juga memanfaatkan sisa tanahnya dengan membuat lapangan sepak bola mini.
"Jadi, tak hanya berlibur menikmati alam dan pemandangan yang indah di Lembang, saya dan keluarga juga bisa berolahraga dengan bermain sepak bola."
Advertisement
Impian Memiliki Akademi Sepak bola
Kecintaan pada sepak bola membuat Rahmad belum berpikir untuk pensiun seperti yang pernah dilakukannya saat aktif di militer.
"Kondisinya berbeda. Di TNI kan ada batas usianya. Beda di sepak bola. Sepanjang masih sehat tetap bisa jadi pelatih," tutur Rahmad.
Ia pun berencana, kalau tak lagi terpakai di level atas, Rahmad tak masalah melatih klub level bawah.
"Bagi saya sepak bola adalah pengabdian. Saya juga masih menyimpan hasrat melatih timnas karena itu merupakan pengabdian kepada bangsa dan negara."
Pada kesempatan itu, Rahmad mengungkapkan keinginannya yang belum terwujud yakni memiliki akademi atau sekolah sepak bola untuk mengembangkan pembinaan pemain usia muda.
"Passion saya kan memang di sepakbola. Jadi, kalau tak lagi berkarier sebagai pelatih, saya ingin membantu mengembangkan sepakbola Indonesia dengan melakukan pembinaan pemain sejak usia muda," pungkas Rahmad.