Bola.com, Malang - Kursi kepelatihan Arema FC tengah kosong setelah Mario Gomez pamit. Pelatih asal Argentina ini tidak sepakat dengan regulasi pemangkasan gaji 50 persen ketika Liga 1 dilanjutkan Oktober mendatang.
Manajemen Arema hanya bisa pasrah dengan keputusan yang diambil mantan pelatih Persib Bandung dan Borneo FC ini.
Baca Juga
Advertisement
Cerita mundurnya pelatih asing di Arema sebenarnya sudah pernah terjadi meskipun jarang. Satu di antara pelatih yang memilih tidak lanjut kontrak dengan Singo Edan adalah Miroslav Janu.
Pelatih asal Republik Ceska itu tidak menuntaskan kerjanya di Arema musim 2007/2008. Padahal, waktu itu Arema bersiap menghadapi babak 8 besar Liga Indonesia.
Kasusnya hampir sama dengan Gomez. Tidak sepakat tentang negosiasi kontrak. Waktu itu kompetisi Liga Indonesia molor sebulan dari jadwal semula. Arema ingin mengajukan penambahan kontrak berdurasi sebulan.
Namun, Janu meminta lebih dari itu. Lantaran jika hanya diperpanjang satu bulan, risikonya Janu harus menganggur beberapa bulan ke depan sambil menunggu kompetisi baru di Indonesia. Padahal, dia sudah dapat tawaran melatih di negaranya saat jeda kompetisi di Indonesia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Merelakan
Tapi, waktu itu Arema memilih merelakan Janu. Pelatih yang dikenal dengan disiplin tinggi itu memilih pulang kampung melatih tim muda Slavia Paha. Singo Edan ditangani asisten pelatih Joko Susilo di babak 8 besar dan akhirnya gugur di fase itu.
Sedangkan cerita Gomez lebih singkat. Dia hanya memimpin tiga pertandingan awal Liga 1. Prestasinya juga masih belum bagus, karena Arema berada di urutan 12 klasemen sementara.
Sebenarnya Gomez bisa memimpin lebih lama, tapi pandemi virus corona membuat kompetisi terhenti. Imbasnya, aturan pemangkasan gaji 50 persen yang membuat Gomez memilih mundur.
Sekarang tongkat kepelatihan ada di pundak asistennya, Charis Yulianto.
“Manajemen juga menunggu arahan direksi seperti apa nanti. Andaikan mencari pelatih baru, tentu harus menerima dengan kondisi seperti ini (gaji 50 persen dan tim sudah terbentuk),” kata General Manager Arema, Ruddy Widodo.
Advertisement