Bola.com, Jakarta - Media officer Borneo FC, Brillian Sanjaya mengabarkan, mantan bek timnya, Jad Noureddine, terhindar dari ledakan dahsyat yang mengguncang ibu kota Lebanon, Beirut, pada Selasa (4/8/2020) malam waktu setempat.
Ketika kejadian itu, Jad tengah berada di rumahnya di kawasan Beirut. Untungnya, lokasi ledakan tersebut jauh dari kediaman bek berusia 28 tahun ini.
Baca Juga
Sumardji Sebut Shin Tae-yong Baru Bisa Jadi Sasaran Tembak Jika Timnas Indonesia Melempem di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Manajer Timnas Indonesia Tanggapi Tagar Shin Tae-yong Out Gara-gara Piala AFF 2024: Salah Alamat dan Salah Sasaran!
Leadership Gavi Muncul Lagi, Berani Tegur Langsung Lewandowski dan Pedri, Ruang Ganti Barcelona Aman?
Advertisement
"Saat kejadian, posisi Jad sedang berada di rumahnya. Kondisinya saat ini, dia dan keluarganya tidak terdampak dari ledakan itu," kata Brillian kepada Bola.com, Rabu (5/8/2020).
"Saya kurang tahu seberapa jauh jarak dari rumah Jad ke lokasi kejadian. Setahu saya, memang rumahnya Jad di Beirut," ujar Brillian.
Jad, bek asal Lebanon, pernah memperkuat Borneo FC selama semusim pada 2016. Bek kelahiran Beirut, 27 Februari 1992 ini juga sempat berbaju Arema FC pada 2017.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bersumber dari Gudang
Ledakan besar mengguncang Lebanon diduga disebabkan karena bahan peledak yang disimpan di gudang selama enam tahun. Demikian laporan BBC Indonesia.
Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab, mengatakan bahwa terdapat 2.750 ton amonium nitrat, yang merupakan bahan untuk pupuk dan peledak, disimpan dalam gudang tersebut.
"Saya tidak akan diam sampai kita menemukan orang yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi, sehingga kita dapat meminta pertanggung jawaban dan menerapkan hukuman paling berat," imbuh Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab, dinukil dari BBC Indonesia.
"Tidak dapat diterima ada 2.750 amonium nitrat disimpan di gudang selama enam tahun, tanpa adanya langkah pengamanan sehingga membahayakan keselamatan warga," jelasnya.
Advertisement