Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia harus merencanakan pemberangkatan lebih awal ke Thailand untuk lanjutan putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. Pasalnya, tim berjulukan Skuad Garuda itu terancam diisolasi selama 14 hari begitu tiba di Negeri Gajah Putih tersebut.
Timnas Indonesia akan menantang Thailand pada partai keenam Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Rajamangala, Bangkok, pada 8 Oktober 2020.
Baca Juga
Demi Tidak Makin Tertinggal dari Thailand dan Timnas Indonesia, Vietnam Siapkan Rencana Rahasia untuk Piala AFF 2024
Curhat PSSI-nya Thailand, Ini 7 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Ramai Siang Ini : Formasi Ideal Starting XI sampai Kehebatan U-20
Madam Pang Puji Timnas Indonesia, Suporter Thailand: Pak Erick Tolong Carikan Kami Pemain Keturunan...
Advertisement
Presiden Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT), Somyot Poompanmuang akan mematuhi protokol kesehatan dari pemerintah Thailand. Termasuk kemungkinan karantina bagi Timnas Indonesia.
"Untuk pertandingan melawan Timnas Indonesia pada 8 Oktober 2020, kami harus mematuhi pemerintah Thaiand. Jika peraturan isolasi masih ada, maka pemain Timnas Indonesia harus dikarantina," kata Somyot dinukil dari Siam Sport.
"FAT tidak bisa membuat peraturan khusus dengan tidak memberlakukan karantina bagi Timnas Indonesia," jelasnya.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ada Kemungkinan Perubahan Jadwal
Penyebaran pandemi COVID-19 di Thailand belum berhenti. Bangkok Post melaporkan, total 3.330 orang terinfeksi virus corona per Kamis (6/8/2020).
Pada hari ini, pemerintah Thailand menemukan dua kasus baru dari dua warganya yang baru pulang dari Amerika Serikat. Kedua pasien tersebut adalah laki-laki berusia 42 tahun dan wanita berusia 62 tahun.
Mantan kepala kepolisian Thailand itu menerangkan ada kemungkinan lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 mengalami penundaan. Opsi itu mencuat pada rapat virtual FIFA dengan FAT.
"Dalam rapat virtual dengan FIFA beberapa waktu lalu, setiap federasi kontinental akan memberikan laporan tentang perkembangan di masing-masing benua. FIFA akan mempertimbangkan masukan dengan cermat, dan tidak sembarang mengambil keputusan," ujar Somyot.
Advertisement