Bola.com, Surabaya - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, masih mengingat momen ketika ia baru bergabung bersama Timnas Indonesia di SEA Games 1991. Momen yang dimaksud adalah ketika Tim Merah-Putih berlatih di Medan.
Aji Santoso menuturkan bahwa ketika itu, pelatih Timnas Indonesia, Anatoli Polosin, mengagendakan sebuah pemusatan latihan di Medan. Pada satu hari, Polosin memerintahkan pemain untuk melakukan jogging dengan menaiki sebuah gunung yang ada di Medan.
Baca Juga
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Advertisement
Polosin memang merupakan pelatih yang terkenal dengan gaya latihan fisik yang berat. Saking beratnya, banyak pemain yang dipanggil mengikuti pemusatan latihan memilih mundur atau malah kabur dari camp.
"Ada kenangan yang masih saya ingat. Ketika latihan naik gunung saat di Medan. Kebetulan yang memimpin ya beliau dan berada di belakang saya. Saat itu saya lelah dan treknya curam ke bawah, jadi saya lari agak pelan," ujar Aji Santoso kepada Bola.com, Jumat (7/8/2020).
"Beliau bertanya kepada saya, 'kenapa kamu Aji lari pelan?' dan saya menjawab kalau saya takut jatuh. Kemudian beliau berkata, 'Kalau kamu jatuh itu justru bagus'. Saat itu di dalam hati saya berkata, 'O pelatih rawon'," kenang Aji Santoso sambil tertawa.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Menu Latihan di Luar Nalar
Menurut Aji Santoso, materi latihan yang diberikan sang pelatih saat itu benar-benar di luar nalar para pemain sepak bola. Tak jarang para pemain dibuat muntah atau kesakitan karena gemblengan fisik yang sangat keras.
"Bukan sekadar keras, tapi sangat-sangat keras. Lari di jalan tol, naik gunung, latihan sehari tiga kali. Namun, kami semua baru sadar setelah itu. Tenyata pelatih menanamkan mental semangat juang yang tinggi," ungkapnya.
Aji mengaku kuat karena memang niatnya juga kuat untuk berkostum Timnas Indonesia. Sebuah kebanggaan bagi Aji Santoso jika dalam perjalanan kariernya mampu bermain di Timnas Indonesia.
"Saya kuat dengan latihan fisik keras saat itu, ya karena hasrat untuk bisa terpilih menjad pemain inti di tim tersebut. Seberat apapun latihannya harus dijalani," Aji Santoso memgakhiri pembicaraan.
Advertisement